Stunting merupakan manifestasi dari kegagalan pertumbuhan (growth faltering) yaitu ketika tinggi badan anak lebih pendek dibandingkan tinggi badan normal anak seusianya. Singkatnya stunting adalah pendek belum tentu stunting. Faktor utama penyebab stunting adalah buruknya asupan gizi sejak periode awal pertumbuhanan perkembangan janin hingga anak berusia dua tahun. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun (Kuewa et al., 2021)
Upaya mencegah stunting dengan mengonsumsi makanan yang dapat memenuhi gizi serta nutrisi seimbang, Protein dapat diperoleh dari berbagai macam makanan salah satunya ikan patin. Ikan patin merupakan ikan jenis air tawar yang hidup disungai yang memiliki kandungan nutrisi yang tinggi yaitu protein, asam amino esensial, asam lemak omega-3 dan omega-6 juga berbagai macam vitamin dan mineral yang baik untuk pertumbuhan janin dan anak.
Riani salah satu Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Banjarmasin bertujuan untuk memanfaatkan hasil ternak ikan patin warga desa beringin juga mencegah setunting, dengan mengolah Snack Sehat Anti Stunting berupa Nugget berbahan dasar ikan patin. Nugget merupakan salah satu pangan yang memiliki cita rasa tertentu, biasa berwarna kuning keemasan serta berbagai bentuk yang menarik.
Adapun upaya tim Pengabdian masyarakat Universitas Muhammadiyah Banjarmasin dengan cara mensosialisasikan kepada ibu-ibu balita dan ibu hamil tentang pemanfaatan ikan patin dengan diolah sebagai Snack Sehat Anti Stunting bertempat di Posyandu Desa Beringin Pada Senin 8 Agustus 2022 jam 08.30-10.00 WITA dengan membagikan brosur yang berisikan manfaat serta cara pembuatan nugget ikan patin. Kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya pencegahan stunting dengan memenuhi gizi serta nutrisi yang seimbang.
Bahan Nugget Ikan Patin
- 1/2 Kilo Ikan Pantin
- 1 Buah Wortel
- Daun Seledri/Sop
- 1 Butir Telur