Lihat ke Halaman Asli

Riang

Freelancer

Bertahan di Tengah Derasnya Fitnah Dunia

Diperbarui: 28 November 2024   11:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Bertahan (sumber: freepik)

Saat ini kita hidup di masa yang serba mudah, dengan hanya menyentuhkan jari selanjutnya semua hajat dan keinginan pun terpenuhi. Dari mulai mencari ilmu, makan, bepergian bahkan mencari pasangan dan masih banyak lagi beragam kemudahan yang tersedia. Hal ini sebenarnya patut disyukuri, karena dengan kemudahan-kemudahan yang ada membuat kita dapat menjelajah seisi dunia tanpa batas. Namun, di lain sisi semua kemudahan ini juga merupakan sesuatu yang mesti diwaspadai.

Sebab secara sadar ataupun tidak dengan berbagai kemudahan yang terhampar justru dapat menggiring diri tergelincir ke dalam hal negatif, apalagi sekarang merupakan masa di mana duniawi menjadi parameter untuk hampir semua lini kehidupan selaras dengan potongan hadis muttafaq alaih yang disampaikan Rasul kepada para sahabat berikut,

"Akan datang suatu zaman atas manusia, perut-perut mereka menjadi Tuhan-Tuhan mereka. Perempuan-perempuan mereka menjadi kiblat mereka. Dinar-dinar (uang) mereka menjadi agama mereka. Dan kehormatan mereka terletak pada kekayaan mereka. " (HR. Bukhari & Muslim)

Begitu mendapati hadis ini, saya yakin banyak dari kita yang sependapat bahwa apa yang disampaikan memang tengah terjadi dan kita ada di masa tersebut. Masa di mana fitnah tersebar luas. 

Fitnah di sini berarti ujian, sesuai yang disampaikan Ibnu Arabi dalam Linasul Arab, Ibnu Mandzur al-Ifriqi, 13/317: 

Fitnah bermakna ujian, fitnah bermakna cobaan, fitnah bermakna harta, fitnah bermakna anak-anak, fitnah bermakna kekafiran, fitnah bermakna perselisihan pendapat di antara manusia.

Layaknya seseorang yang terbawa arus sungai, tentulah kita harus berbuat sesuatu guna menyelamatkan diri sehingga bisa mengantarkan kita ke tujuan. Lalu, bagaimana agar dapat melalui derasnya fitnah akhir zaman?

Pertama, teruslah mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak ibadah, baik wajib maupun sunnah. Karena ibadah itu merupakan tali pengikat antara seorang hamba dengan Rabbnya yang akan melindungi dan menjaganya dari fitnah. Ibadah juga dapat menguatkan iman seseorang sehingga tiada lagi jalan bagi fitnah untuk menyusup ke dalam hati yang dipenuhi dengan keimanan.

Selanjutnya yang hendaknya dilakukan adalah dengan berpedoman pada Al Quran dan hadis, sebab Al Quran adalah buku manual seorang manusia. Dengan berpedoman pada Al Quran ditambah menjalani sunnah Rasul , insyaallah tujuan hidup bahagia baik dunia dan akhirat dapat tercapai.

Ketiga, perbanyak doa perlindungan. Ada banyak doa yang bisa teman-teman lafazkan, salah satunya yang diajarkan Rasulullah ,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline