Bermalamlah wahai penerang, telah ku persiapkan segelas Red velvet dengan parutan keju di atasnya
Percayalah tak kan senyap, ada banyak obrolan berwarna yang telah kuramu atau biar kutunjukan bayangan dipelupuk matamu dan Aku malam ini ingin tidur di matamu
Mungkin sunyi senang melihat kita tertawan diantara obrolan suara-suara penghuni ruang yang menatap pada kebisuan sejenak, Aku selalu mengawalinya dengan lipatan jenaka dan dibumbui kisah para Lentera
Pada malam selanjutnya, bibirmu adalah puisi matamu adalah puisi senyummu adalah puisi Lalu bolehkah Aku menulis sajak?
Dan Aku ingin mencintaimu dengan cara yang paling sunyi
Karawang, 10 Januari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H