Indonesia terkenal dengan kekayaan warisan budaya yang hampir diakui diseluruh dunia, salah satunya kapal pinisi yaitu trasportasi perahu tradisional khas suku Bugis,Sulawesi Selatan. Keunikannya memiliki goresan sejarah didalamnya yang mampu berlayar hingga UNESCO menetapkannya sebagai warisan budaya dunia sejak 6 tahun yang lalu yaitu pada 7 desember 2017.
Lalu, bagaimana cerita dibalik kapal pinisi yang di luncurkan oleh Google Doodle hari ini? Yuk, baca selengkapnya!
Fakta Unik Kapal Pinisi
Kompasianers, tahukah kamu bahwa kapal pinisi Sulawesi Selatan ini ternyata terbuat dari kayu yang tidak bisa sembarangan loh!
Dikutip melalui portal resmi Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang mengatakan bahwa perahu khas masyarakat bugis ini terbuat dari beberapa pilihan jenis kayu yang dipercaya kuat dan terpercaya sejak dahulu.
Pembuatan kapal pinisi ini setidaknya memerlukan 4 jenis kayu yang umum digunakan, diantaranya terdapat kayu bitti, kayu pohon jati, kayu besi, serta kayu pohon kandole atau punaga.
Ciri khas bentuk dari kapal pinisi ini mudah sekali dikenali diperairan dengan memiliki beberapa layar setidaknya 7 hingga 8 layar serta terdapatnya 2 tiang pada posisi bagian depan dan belakang kapal.
Dalam proses pembuatan pertama masyarakat Bugis biasanya memiliki kepercayaan terhadap "hari baik" dalam pencarian kayu jatuh terbaik di hari ke-5 atau bahkan ke-7 diwaktu atau bulan pembuatan kapal yang tepat.
Hal ini memiliki segudang makna simbolis tersendiri, diantaranya adalah akan memudahkan masyarakat dalam pencarian rezeki didepan nanti serta lambang dari rezeki yang ada di jemari tangan mereka.
Untuk sampai tahap kapal siap berlayar memerlukan waktu yang lama dengan estimasi kurang lebih tiga, empat, atau bisa hampir setengah tahun lamanya.