Lihat ke Halaman Asli

Riandi

Mahasiswa

Kala, Buku Hasil Kolaborasi yang Menggemaskan

Diperbarui: 2 Agustus 2021   08:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Poster Stefani Bella (kiri) dan Syahid Muhammad (kanan) serta dua buku karya kolaborasinya, yaitu Kala dan Amor Fati.| Sumber: bookishjournal.com

"Pertemuan yang sebenarnya adalah pijakan pertama yang membawa kita lebih dekat dengan perpisahan". Hal. 74

Pertama lihat buku ini agak bingung sih, kok judulnya aneh, apa itu Kala? Oh... ternyata akronim dari "Kita adalah sepasang luka yang saling melupa" wow... cukup unik, jarang banget loh buku yang judulnya akronim. Setahu saya huehehe...

Buku yang tebalnya 346 halaman ini terbagi jadi 13 bagian. Buku ini tergolong best seller juga dipasarnya. Dan yang uniknya lagi, disetiap peristiwa yang diceritakan si pembaca pasti dapet 2 sudut pandang cerita yang berbeda. 

Jadi, ada 2 tokoh mengalami peristiwa yang sama selanjutnya dalam buku itu dua tokoh tersebut menceritakan peristiwa tersebut dengan pandangannya masing-masing. Tentunya akan sangat lucu dan menggemaskan sih, karena kita tahu isi hati yang sebenarnya dari masing-masing tokoh.

Buku ini mengangkat cerita mengenai 2 orang yang sama-sama pernah terluka yang disebabkan oleh hal yang berhubungan antara keduanya. Ditinggalakan dan meninggalkan. Kemudian mereka dipertemukan untuk saling mengantarkan pesan tuhan, pesan semesta, pesan masa lalu mengenai apa yang sebenarnya terjadi untuk kemudian dipahami dan saling memahami.

Tapi kalau temen-temen mengira ini buku cinta-cintaan yang alay. "Paling isinya cuma cerita cinta anak alay." 

Eits tunggu... tunggu dulu. Jangan mudah membuat kesimpulan hanya karena baca judulnya saja kawan. Itu SALAH. Ada pesan kehidupan yang juga disampaikan dalam cerita yang disuguhkan. Bahkan ada polesan komedi yang membuat cerita semakin berwarna. Salahsatunya contoh kutipan dibawah ini.

Buku Kala karya kolaborasi Stefani Bella dan Syahid Muhammad.| Sumber: Dok.Pri

"Tuhan mengizinkan kita berdo'a dengan cara kita, tetapi kita seringkali tidak menerima jawaban Tuhan dengan cara-Nya."
"...Untuk apa memaki bila banyak hal yang lebih pantas untuk disyukuri".
"Bila manusia tak bisa menyelesaikan. Maka Tuhan pasti mampu untuk menuntaskannya". Hal. 26,19&167

Saya sangat menyarankan buku ini untuk dibaca oleh temen-temen yang lagi menjalankan hubungan jarak jauh. Ya, LDR. Atau yang sering berantem karena mengungkit-ngungkit masa lalu, yang ingin memperbaiki hubungan.
Dan tentunya buat temen-temen yang lagi #dirumahaja sambil rebahan terus ketiduran nyampe ileran. Huehehe... Mending sambil baca buku, kan?

Oh ya, teakhri, buku Kala ini ada sekuelnya loh dengan judul "Amor Fati" dan tentunya gak kalah seru dan bagus bukunya. Nantikan direview selanjutnya ya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline