Aku ini bagaimana?
Bilang tak mau, tapi jika dia tak tahu malah merajuk
Sudah mau bilang, tapi semesta melarang dengan sejuta alasan
Aku ini bagaimana?
Bertahun-tahun melawat lautan, tapi tak pernah mau berenang
Berbulan-bulan menikmati senja, tapi tak pernah berhasil membawanya pulang ke pangkuan
Mau sampai kapan?
Saban hari dihantui kenangan yang terus menerus gentayangan
Otak bekerja, hati tak karuan
Raga sehat, jiwa sempoyongan
Mau sampai kapan?
Sampai hantu itu tak mau menggentayangi lagi karena sudah punya tuan baru?
Aku ini bagaimana?
Dibilang susah tidak juga, dibilang gampang, tapi nyatanya sampai detik ini masih saja terbelenggu di ruang sempit kedap suara
Mau sampai kapan?
Tak tahu sampai kapan akan bertahan, tapi yang jelas sampai detik ini masih tetap dan akan selalu tumbuh
Sampai detik ini akan aku sirami dengan air hujan pembawa kenangan
Sampai detik ini bahkan sampai kata terakhir dari puisi ini, namamu masih dan akan tetap terpatri dalam hati
Riandi
Sukabumi, 19 Mei 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H