Lihat ke Halaman Asli

Rianda JK

content writer

Mahameru yang Menderu

Diperbarui: 14 November 2022   22:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada puncak keabadian

Aku menangis tersedu sedan

Bagaimana caraku menolong kasih yang tersayang 

Bila erupsi yang tak dapat dibendung mengenang luka dan nyawa

Pada siapa aku berteriak

Jangan bakar aku dengan sendu yang menusuk kelabu

Aku hanyalah ketiga dari kerinci dan rinjani

Kau sebut aku rupawan kawan

Namun kau goreskan tikar tanpa anyaman kayu bakar terkapar-kapar

Di dukuh ku kau mendengkur tuna wicara

Kesempurnaan hidup sesuai dengan ajarannya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline