Pada puncak keabadian
Aku menangis tersedu sedan
Bagaimana caraku menolong kasih yang tersayang
Bila erupsi yang tak dapat dibendung mengenang luka dan nyawa
Pada siapa aku berteriak
Jangan bakar aku dengan sendu yang menusuk kelabu
Aku hanyalah ketiga dari kerinci dan rinjani
Kau sebut aku rupawan kawan
Namun kau goreskan tikar tanpa anyaman kayu bakar terkapar-kapar
Di dukuh ku kau mendengkur tuna wicara
Kesempurnaan hidup sesuai dengan ajarannya