Evaluasi Capaian 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran
Menjelang 100 hari pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, berbagai kebijakan yang dijalankan menandai langkah awal untuk merealisasikan janji-janji kampanye mereka. Salah satu program yang menuai banyak pujian adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Apakah program ini sudah sesuai untuk semua daerah?
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bertujuan untuk meningkatkan status gizi anak-anak sekolah dan ibu hamil di seluruh Indonesia. Pada tahap awal pelaksanaannya, program ini telah dimulai di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi.
Program ini telah menjangkau berbagai daerah, termasuk Kabupaten Jembrana di Bali, 15 sekolah dari tingkat TK, SD, hingga SMP telah menerima manfaat program ini. Badan Gizi Nasional (BGN) menerapkan tiga skema penyaluran:
1. Membangun dapur pusat yang melayani beberapa sekolah.
2. Membangun dapur di sekolah atau pesantren dengan jumlah siswa minimal 2.000 orang.
3. Menggunakan mitra lokal untuk distribusi makanan.
4. Skema ini bertujuan untuk memastikan distribusi makanan bergizi yang efisien dan tepat sasaran.
Tantangan dan Penyesuaian
Meskipun program ini memiliki tujuan mulia, implementasinya di beberapa daerah menghadapi tantangan. Insiden keracunan makanan yang terjadi di Jawa Tengah dan Kalimantan Utara menjadi perhatian serius semua pengamat.