Lihat ke Halaman Asli

YUSRIANA SIREGAR PAHU

TERVERIFIKASI

GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Kearifan Lokal di Sumatera Barat yang Perlu Dilestarikan dan Kabinet Merah Putih 2024-2029

Diperbarui: 24 Oktober 2024   18:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kearifan Lokal Rumah Gadang: Foto by Gurusiana.id

Sumatera Barat

Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Sumatera. Ibu kotanya Padang. Padang si Kota Bingkuang.

Provinsi ini dikenal dengan kekayaan Budaya Alam Minangkabau (BAM) yang sangat banyak. BAM ini menjadi salah satu pelajaran bermuatan lokal di Sumatera Barat. 

BAM meliputi adat istiadat, rumah adat khas bernama Rumah Gadang, kuliner dan makanan khas seperti rendang dan dendeng yang terkenal di dunia. Selain itu beragam kuliner dan sambal juga menjadi kearifan lokal yang masih terpelihara.

Selain itu, Sumatera Barat juga memiliki alam yang indah, dengan pegunungan yang paling populer Marapi dan Singgalang, danau yang terkenal,  danau Singkarak dengan ikan bilihnya, dan danau Maninjau dengan ikan karamba, serta pantai yang menjadi tujuan wisata. Pantai Air Manis, Pantai Carocok, Sasak, Gondoriah, dan banyak lagi.

Apa yang ingin kamu ketahui lebih lanjut tentang Sumatera Barat?

Tentu banyak sekali yang ingin kita ketahui tentang provinsi ini. Mengapa? Karena di Sumatera Barat ini, terdapat banyak kearifan lokal yang penting untuk dilestarikan generasinya.

Karena provinsi ini memiliki nilai-nilai budaya, sosial, ekonomi, pendidikan, dan spiritual yang berharga bagi masyarakat Indonesia.  Provinsi ini salah satu daeeah terunique di dunia.

Beberapa kearifan lokal tersebut adalah:

1. Falsafah "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah"

Penerapan falsafah "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah" dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Minangkabau. Dapat dilihat dalam upacara pernikahan adat. Dalam pernikahan Minangkabau, prosesi adat seperti batimbang tando (pertukaran tanda) atau manjapuik marapulai (menjemput pengantin laki-laki) tetap dilakukan sesuai dengan adat yang diwariskan turun-temurun. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline