Lihat ke Halaman Asli

YUSRIANA SIREGAR PAHU

TERVERIFIKASI

GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Pertemuan di Kertanegara, Pertemuan Otto Hasibuan dengan Prabowo Subianto sebagai Sinyal Politik Jelang Pemerintahan Baru

Diperbarui: 15 Oktober 2024   18:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu sudut jalan Kertanegara. Foto by id.Foursquare.com

Pertemuan Otto Hasibuan dengan Prabowo Subianto: Sebuah Sinyal Politik Jelang Pemerintahan Baru

Pertemuan di Kertanegara

Langit Jakarta sore itu tampak mendung, seakan ikut meresapi suasana di sebuah rumah di Jalan Kertanegara. Di balik pagar besi hitam yang kokoh, gerbang kediaman Presiden terpilih, Prabowo Subianto, tampak terbuka sedikit. Pertanda mengizinkan beberapa tamu penting masuk.

Seorang pria dengan batik cokelat krem berjalan mantap memasuki halaman yang luas. Senyumnya ramah, namun sorot matanya tajam, memperlihatkan wibawa seorang pengacara kondang, Namanya Otto Hasibuan.

Otto melirik arlojinya sekilas. Pukul 15.06 WIB. Waktu terasa berjalan cepat di Ibukota Jakarta yang tak pernah tidur ini. Otto tahu betul bahwa setiap menit dalam pertemuan ini sangatlah berarti. Ada banyak hal yang harus dibahas.

Setelah melalui jalanan Jakarta yang padat, kini ia berdiri di depan pintu tempat keputusan-keputusan penting negeri ini akan segera dibuat.

Sambutan dari seorang staf yang membawanya masuk terasa hangat, namun Otto tetap menjaga sikapnya. Dia sadar, kunjungannya ke sini bukan hanya pertemuan biasa. Ada sesuatu yang lebih besar sedang bergerak di balik tirai politik negara bernama Indonesia.

Di ruang tengah, Prabowo telah menunggunya. Beliau tampak dikelilingi beberapa tokoh politik dan sosok-sosok berpengaruh lainnya. Pria tegap itu bangkit dan menyambut Otto dengan senyum yang tak pernah kehilangan ketegasannya. 

"Selamat datang, Otto. Sudah lama kita tak berjumpa." Sambut beliau gembira dan ramah.

Otto pun mengangguk dan membalas senyuman itu. Ia pun tak kalah ramah. Sambil bersalaman, pikirannya sudah berputar cepat, memikirkan agenda besar yang akan mereka bahas hari ini. Tidak ada basa-basi, tidak ada waktu untuk percakapan ringan. Politik sedang bergerak dan dia ada di pusat pusaran itu kini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline