Lihat ke Halaman Asli

YUSRIANA SIREGAR PAHU

TERVERIFIKASI

GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Doom Spending dan Pinjol, Fenomena Konsumtif di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Diperbarui: 4 Oktober 2024   17:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doom Spending. Foto by Jawapos.com

Doom Spending dan Pinjol: Fenomena Konsumtif di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini, banyak orang merasa cemas dan khawatir tentang masa depan finansial mereka. Padahal rezki itu urusan Ilahi Rabbi.

Kondisi itu memicu berbagai respon dan emosional. Salah satunya perilaku yang dikenal doom spending. Perilaku seseorang berbelanja secara impulsif.

Konon katanya untuk meredakan kecemasan dan stres. Kalau aku biasanya makan kerupuk atau mie pedas. Mau belanja impulsif, dang hadong epeng. (Tak ada uang).

Perilaku ini umumnya dilakukan tanpa pertimbangan matang. Patut lo kita tiru prinsip orang Jepang belanja. "Tunggu 24 jam untuk memutuskan belanja atau tidak!"

Mereka matang berpikir. Tak terdorong oleh pesimisme terkait masa depan yang sering kali menjadi bentuk pelarian dari tekanan sehari-hari. Mereka tenang dan alon-alon.

Fenomena Doom Spending: Generasi Milenial dan Gen-Z

Doom spending sering dikaitkan generasi milenial dan gen-Z. Dua kelompok demografis ini yang paling terdampak oleh krisis ekonomi global dan perubahan sosial yang cepat itu.

Mereka tumbuh di era digital dan Covid-19 yang membuat mereka terekspos pada berita buruk terus-menerus. Ya, mulai dari isu perubahan iklim, krisis ekonomi, hingga ketidakstabilan politik.

Aliran informasi tidak pernah berhenti. Hal ini memicu rasa cemas yang berkepanjangan. Apalagi bila pondasi agama tak kuat pula. Maka untuk meredakan kecemasan tersebut, sebagian dari mereka memilih berbelanja atau shoping. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline