Frozen Food dalam Kehidupan Modern: Solusi Praktis atau Pilihan Gaya Hidup?
"Beli ayam Frozen Food, Yu?"
Begitu tanya salah seorang teman, pas aku sampai di ruang kerja?
"Mengapa harus beli itu uni?" tanyaku polos.
"Sehat kok Yu!" teriak yang lain.
"Frozen food itu makanan beku. Makanan ini menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat modern, terutama di daerah perkotaan. Kesibukan yang terus meningkat, baik karena pekerjaan maupun tanggung jawab keluarga, mendorong banyak orang untuk mencari solusi praktis dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama kebutuhan makanan."
Begitu penjelasan salah satu artikel yang kubaca. Dengan ritme hidup cepat, frozen food memang menawarkan kemudahan dan efisiensi waktu.
"Ayam beku Fadli masih ada, Ma," begitu WA anakku yang di Kota Semarang juga. Ya dia memilih masak karena tak puas membeli makanan masak. Tak memadai alias tak kenyang.
Apalagi dia belum punya motor. Otomatis susah buat ke pasar untuk membeli ayam hidup. Kita maklum tetapi di sisi lain, muncul stigma bahwa makanan beku bisa jadi pilihan malas, gaya hidup modern, atau berhemat.
Bagaimana kita memandang frozen food dalam konteks kehidupan modern?
Salah satu alasan mengapa frozen food menjadi pilihan banyak orang karena kepraktisannya. Bagi kita yang memiliki jadwal padat, seperti pekerja kantoran atau orang tua dengan anak kecil, waktu untuk berbelanja dan memasak makanan segar setiap hari sangat terbatas.