Lihat ke Halaman Asli

YUSRIANA SIREGAR PAHU

TERVERIFIKASI

GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Cerpen: Ketika Suami Butuh Pulang Kampung

Diperbarui: 24 September 2023   17:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika Suami Butuh Pulang Kampung : Dokpri

Hari ini aku berkunjung ke rumah Marni sahabat masa kecilku. Marni juga merantau ke kota. Kami tergabung dalam group Ikatan Keluarga  Muslim Tapanuli yang kami singkat IKMT.

Aku memandangi rumah di depanku. Pekarangan luas. Ada mobil Avanza terparkir di sebelah kiri bangunan. Di sebelah kanan terlihat tanaman sayuran daun singkong. Begitu subur tanaman itu.

Seterusnya aku melangkah menuju pintu rumah Marni yang berwarna putih bersih. Pintu dengan dua belahan itu terlihat kokoh dengan kayu berkualitas baik sepertinya.

Di atas pintu ada tulisan salam dan di bawahnya ada nama Marni Sagita. Konon kata Marni dia diberi nama Sagita karena ia berbintang Sagitarius. Ternyata Mak si Marni di kampung keren juga kasih nama. Pakai nama bintang segala. Ha ha ha. Aku tertawa dalam hati.

Akupun segera menekan bel rumah Marni. Tak lama keluarlah seorang  perempuan berjilbab sorong. Kira-kira dua tahun lebih muda dari kami. Bisa jadi seumuran. Saat perempuan itu tersenyum, akupun membalas senyumnya. Ternyata ia ramah.

"Nyari siapa ya, Kak?" Tanyanya dengan sopan.

"Nyari Marni, Dek! Adakah?" Tanyaku tak kalah ramah.

"Ada, Kak. Mari masuk ajaknya.

Akupun masuk mengikuti langkahnya. Saat pintu terkuak terpampanglah satu set kursi tamu nan indah kualitas jati. Di atas meja tertata satu set bunga cantik. Ruang tamu yang manis lagi minimalis.

"Duduk, Kak!" Suruh perempuan itu. "Saya Wita, Kak. Asisten Rumah Tangga Bu Marni." Lanjutnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline