Waw, sudah Samber THR, Samber 2023, Hari 8. Tema konten kita Masjid Ikonik. Pilihan kita Masjid Asasi Padang Panjang.
Di salah satu sudut Nagari Sigando, di Kota Padang Panjang terdapatlah sebuah masjid ikonik. Masjid tertua itu berdiri kokoh hingga saat ini. Masjid itu dibangun pada tahun 1702, dan didirikan oleh masyarakat dari 4 koto yang ada di kota itu, dari daerah Gunuang, Paninjauan, Tambangan, dan Jaho.
Masjid ini awalnya surau. Disebut Surau Gadang Sigando. Awalnya surau tersebut tampak sederhanan dengan kayu dan beratap ijuak.
Ijuak merupakan Ijuk yang dihasilkan dari pohon bernama aren yang telah berumur lebih dari 5 tahun sampai dengan tongkol-tongkol bunga aren keluar. Pohon yang masih muda produksi ijuknya kecil. Makin tua, produksi ijuknya makin banyak.
Kota Padang Panjang memang memiliki peninggalan sejarah yang banyak sekaitan dalam pengembangan pendidikan dan dakwah Islam di sini. Selain banyak pesantren ikonik, ya itu, ada masjid tua yang berdiri kokoh dengan ciri khasnya.
Masjid Asasi yang disinggung di atas terdapat di Kelurahan Sigando Nagari Gunuang, Kecamatan Padang Panjang Timur.
Versi literatur menyebutkan bahwa masjid Asasi berdiri dengan masjid berkonsep arsitektur Minangkabau. Mayoritas informasi diketahui dari berbagai sumber, Surau Gadang itu merupakan asal mula Masjid Asasi.
Masjid itu berdiri pada tahun 1685 Masehi. Merupakan masjid tertua nomor dua di Indonesia setelah Masjid Saka Tunggal di Banyumas, Jawa Tengah yang dibangun sekitar tahun 1200.
Masjid Asasi, berawal dari Surau Gadang. Surau itu terletak di Nagari Sigando, Kota Padang Panjang, Sumatra Barat. Sejak abad ke 17, masjid diperkirakan sudah berdiri dan tercatat sebagai masjid tertua di Padang Panjang. Arsitekturnya pun sengaja òjmengikuti bentuk masjid tradisional Minangkabau.