Lihat ke Halaman Asli

YUSRIANA SIREGAR PAHU

TERVERIFIKASI

GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Alpha Female Selalu Ada di Antara Kita sebagai Sosok Perempuan Perkasa yang Menginspirasi

Diperbarui: 12 Maret 2023   08:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto by Fimela.com

Perempuan satu sisi disebut makhluk lemah. Sisi lain disebut perempuan perkasa, tangguh. Mereka terpaksa menjadi perempuan perkasa karena keadaan. Tas di bahu kiri-kanan, anak ditenteng di tangan kiri-kanan. Ada pula yang dibedong di dada memakai kain panjang.

Perempuan seperti itu sering ditemui di pagi hari di depan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), di jalan ke sawah, dan ladang bila di kampung. Terbayang, mamak (ibu) saya melakoni itu 42 tahun lalu. Saya berumur 6 tahun, adik di bawah saya berumur 4 tahun, dan adik dalam gendongan mama saya 1,5 tahun.

Langkah kami berpacu menuju sawah atau ladang. Kami anak-anak bergembira mengkuti langkah beliau.

Sambil bercengkrama dengan sesama petani, mamak bercerita keluhan air di sawah, padi yang dimakan tikus. Kemudian diselingi impian, " Semoga anak-anakku ini kelak, jangan merasai menjadi petani. Lelah. Mereka takkan sanggup, ya Allah."Doa beliau.

Betul, impian alpha female itu terkabul, dari 5 orang putra putri beliau 4 sarjana dan 1 lulusan SMA. Dua ASN dan tiga wiraswasta atau berdagang. Tak ada yang menjadi petani. Impian beliau terkabul.

Di usia 28-35 tahun, saya ikuti pula ketangguhan mama saya. Tiga anak harus diperjuangkan di tengah susahnya menjadi guru honor. Pagi-pagi tenteng dua tas anak dan tangan mereka menuju PAUD.

Kami para wanita muda bersemangat mengantar anak ke PAUD lalu menuju sekolah atau kantor tempat kerja. Semua tersenyum manis tak ada yang cemberut.

Meski PAUD menyisakan sedikit pilu di sudut hati bagi sang bunda seperti kami. Kadang, susu anak habis, popok anak habis. Mereka guru PAUDpun darurat. Mereka juga dipaksa perkasa dengan gaji 30 rubu sehari.

Baik uang mapun anggaran PAUD juga darurar. Pernah, susu anak saya habis di paruh waktu. Ibu guru PAUD terpaksa kasih air teh. Mereka tentu tak punya uang untuk menanggulangi susu anak. Ketika popok anak habis, tak diganti hingga kulit anak memerah. Mereka pun tak berani meminjamkan popok anak lain.

Sampai di rumah dibersihkan lalu diberi minyak goreng bukan baby oil, ya Bunda. Lama sehatnya memakai baby oil. Minyak goreng curah baru lebih tokcer. Besok pagi kulit si bayi udah segar dan tak merah lagi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline