Lihat ke Halaman Asli

YUSRIANA SIREGAR PAHU

TERVERIFIKASI

GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Pedofil dan Ekshibisionis sebagai Kelainan Seks dan Mental yang Perlu Diwaspadai Sejak Dini

Diperbarui: 8 Februari 2023   19:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto by momiesdaily.com

Miris membaca dan mendengar kelakuan Yunita Sari Anggraini (20). Ia tersangka satu-satunya manipulasi pemerkosaan dan pencabulan atas 17 anak saat ini. Untuk mengetahui status kejiwaannya, ia dibantarkan ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Jambi. 

Di Rumah Sakit ini ia selama 14 hari akan menjalani observasi kejiwaannnya.
Kepala UPTD PPA Jambi, Asi Noprini, menyampaikan bahwa pelaku pelecehan seksual itu diduga mengalami kelainan seksual.

Tepatnya pedofilia-ekshibisionis. Pedofilia merupakan suatu bentuk penyakit kelainan seksual meliputi nafsu seksual terhadap anak-anak maupun remaja berusia di bawah 14 tahun. Seseorang yang mengidap pedofilia ini disebut dengan pedofil.

Sedangkan eksibisionisme adalah salah satu jenis penyimpangan seksual yang ditandai bisa berupa fantasi seksual, dorongan, dan perilaku intens untuk memperlihatkan alat kelamin di tempat umum. Pamer alat kelamin di depan orang yang tidak dikenal atau orang yang tidak menaruh curiga padanya.

Biasanya kedua penyakit mental dan seks di atas lebih sering menimpa kaum pria. Sedikit kaum wanita yang mengidapnya karena kaum wanita lebih dapat menahan diri dari pria.

Pelecehan seksual yang dilakukan kepada anak di bawah umur dan meminta mereka menonton pelaku melakukan hubungan intimnya kepada orang lain termasuk dalam kategori pedofil dan ekshibisionis. Sudah mengalami kelainan seks.

Biasanya si pelaku ada penyebab mengalami ini. Pernah di sebelah kampung saya terjadi kejadian seperti ini. Mak-mak di kampung itu kaget mengapa anak-anak ramai ke rumah Melati (nama samara).

Anak-anak juga meminta uang kepada mak mereka. Setelah dicek oleh beberapa orangtua ternyata pedofil dan ekshibision mirip pelacuran. Melati menerapkan tarif.

Raba-raba saja di hadapan teman anak-anak, 5 ribu. Jika lebih bisa 10 hingga 20 ribu. Keji, tak bisa saya jelaskan di sini. Untung warga cepat bertindak dan mengusir Melati dan keluarganya dari kampung itu.

Lantas apa yang menyebabkan Yunita dan Melati bisa mengidap pedofilia-ekshibisionis ini?. Pambudi Rahardjo melakukan penelitian,  yang berjudul 'Pelaku Pedofilia (Tinjauan dari Faktor Penyebab dan Aspek Dinamika Psikologis)' 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline