Lihat ke Halaman Asli

YUSRIANA SIREGAR PAHU

TERVERIFIKASI

GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Puisi: Nasihat Penjual Cabai Kepadaku tentang Jangan Mencuri, Bu!

Diperbarui: 29 Januari 2023   09:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kediritangguh.co

Jangan mencuri, Bu, nasihat si penjual cabai di hari Senin itu kepadaku ketika aku bilang mencuri beli cabai ke pasar ketika jam istirahat siswa di sekolah karena guru tak berhak atas jam istirahat ke luar gerbang sekolah dari terbit mata hari hingga masuk waktu dzuhur meski hanya membeli seperempat cabai giling.

Jangan mencuri, Bu, nasihat si penjual cabai ketika aku bercerita di hari Rabu, " Mencuri menjemput buah hati di sekolah jelang Ashar karena guru tak ada jadwal menjemput anak dalam buku agenda guru apalagi kalender pendidikan dari pusat."

Jangan mencuri, Bu, nasihat si penjual cabai di hari Jumat ketika aku mencuri membeli ayam, ikan, tahu, dan tempe karena guru tak ada jadwal ke pasar meskipun hari Senin dan Jumat hari Pasar di kota kami karena guru dari terbit matahari hingga terbenam matahari bercengkrama dengan anak dalam dalih full day school.

Jangan mencuri, Bu, nasihat si penjual cabai lagi ketika hari Minggu  aku bercerita mencuri ke pasar sebentar untuk membeli cabai, kentang, timun, dan semangka untuk selang-seling kudapan kami di rumah sebelum pergi arisan RT dan arisan sekampung dan kadang goro bersama di masjid atau di komplek.

Jangan mencuri, Bu, nasihat penjual cabai ketika aku bercerita mencuri beli cabai sebelum menghadiri pernikahan atau resepsi alumni, anak teman, anak saudara di antara menumpuknya kain setrikaan dan anjangsana ke panti asuhan atau saudara di bawah gsris kemiskinan.

Jangan mencuri, Bu,  nasihat penjual cabai ketika aku bercerita, mencuri shalat ke rumah karena air di sekolah tak ada dan kadang ingin BAB karena aku malu BAB di sekolah takut merebak baunya di antara hidung-hidung rekan-rekan sesama guru apalagi berbunyi peret---peret---peret.

Nasihat si penjual cabai, minta izin saja dan jangan bilang mencuri karena mencuri itu dosa dan meminta izin itu boleh maka gantilah kebiasaan berbahasa, ' Mencuri waktu membeli cabai saat anak istirahat, mencuri beli ikan, ayam, daging, tahu, tempe di hari pasar, mencuri jemput anak sebelum Ashar menjelang, mencuri ke pasar membeli kudapan, dan mencuri shalat ke rumah meski dengan alasan air tak ada.

Keterangan:

Jadi di Sumatera Barat jika ada kesibukan maka akan muncul kosakata 'mancilok' artinya mencuri.

Misalnya, " Dicilok an bali lado ka pasa dulu anak sadang istirahat, ko!"

Artinya, dicuri dulu membeli cabai ke pasar karena anak sedang istirahat sekarang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline