Lihat ke Halaman Asli

YUSRIANA SIREGAR PAHU

TERVERIFIKASI

GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Ngerinya Cerita Lato-Lato yang Membuat Guru Melarang Membawa dan Memainkannya di Sekolah

Diperbarui: 12 Januari 2023   23:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi anak lomba adu tangkas lato-lato: detik.news

Hari ini kepala sekolah saya memberikan amanat kepada peserta didik dan guru. " Anak-anak, tak ada yang membawa dan memaikan permainan lato-lato ke sekolah. Siapa yang ketahuan membawa akan dipanggil orang tuanya." Begitu amanat untuk siswa.

"Kepada Bapak Ibu guru untuk dapat menyita, jika ada anak yang membawa dan memainkan lato lato di sekolah. Jangan segan untuk menyitanya." Itulah amanat untuk guru. 

Cerita lato lato yang ngeri membuat guru melarang membawa dan memainkannya di sekolah. Mengapa lato-lato dilarang dimainkan dan dibawa ke sekolah?

Pertama, permainan lato-lato berpotensi membahayakan anak-anak. Demi untuk keselamatan dan keamanan mereka, lato-lato tidak diperbolehkan untuk dibawa ataupun dimainkan di lingkungan sekolah.

Sudah banyak siswa yang mengalami tangan membiru dan kening bengkak.

Bahkan cerita lato-lato membuat saya merinding. Mengapa tidak...Seorang anak harus menjalani rawat inap di rumah sakit karena matanya berdarah saat bermain lato-lato dengan temannya. 

Karena kejadian itu, si anak tak bisa membuka mata sebelah kanannya. Hingga dirujuk ke RSUD. Bocah tersebut langsung mendapat tindakan medis. Ternyata ada luka di bola matanya. Sehingga ia harus dioperasi. Tiga jahitan pada matanya.

Demikian juga cerita teman sama mengajar dengan saya di sekolah, anaknya yang bungsu, kelas 6 SD. Tangannya sudah hijau-hijau karena beradu lato-lato saat memainkannya.

Kedua, lato-lato tak boleh dibawa ke sekolah karena suaranya yang bising. Suara yang ditimbulkan dari hentakannya dapat mengganggu saat kegiatan proses belajar mengajar di sekolah. Belajar butuh konsentrasi.

Tuk tak tuk tak tuk tak tuk tak begitulah bunyi. Mendenging di telinga kita. Bahkan salah satu warga di Kertawinangun, Kecamatan Cideng mendapati permainan lato-lato yang digunakan oleh anaknya terlepas, hingga mengenai layar televisi di rumahnya.Televisi pun tak dapat hidup lagi. Layarnya menghitam. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline