Lihat ke Halaman Asli

YUSRIANA SIREGAR PAHU

TERVERIFIKASI

GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Ketika Anak Puber, Dampingi Penuh Kasih Sayang

Diperbarui: 4 November 2022   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika puber anak pendiam bisa berubah jadi ceria: fimela.com

Gadis kecilku bertanya. " Bun, bajuku wangi tidak?" Akupun mencium bahu kecilnya. Wangi sayang. Bau wangi loundry. Baru bunda keluarin dari plastik loundry. 

" Hmmm mana. Kemarin udah dipakek, Bun." Jawabnya.

" Oh iya, tapi mengapa tetap wangi, Dek?" Tanyaku lagi. 

" Kan pakek parfum, Bunda. " Jawabnya memeragakan botol parfum di depan mataku. Benar parfumnya wangi loundry. Lembut.

Gadisku sudah tahu parfum. Pantesan beberapa bulan ini pertanyaannya seputar wangi, mandi, wajah, dan penampilan.

Wah, gadisku mulai puberkah? Puber atau pubertas merupakan periode ketika tubuh seseorang mulai berkembang secara seksual akibat reaksi perubahan hormonal.

Biasanya berlangsung pada usia 8–14 tahun yang ditandai dengan pertumbuhan fisik dan menstruasi pada anak perempuan atau suara berat, ngebass, dan munculnya rambut wajah pada anak laki-laki.

Yah, usia si dedek sekarang 12 tahun. Sudah menstruasi pula. Berarti benar gadisku mengalami pubertas. Mulai merawat diri dan memperhatikan penampilan. Beginikah puber? Gelisah? Ada apa dengan puber? Yuk kita bahas Ayah Bunda.

Anak yang beranjak remaja memang akan melewati masa puber. Ia mulai mengalami perubahan pada fisik apalagi emosi. Orang tua tak boleh melewatkan ini. Orang tua punya peran penting membantu anak melewati masa ini.

Pubertas merupakan masa dari anak-anak menjadi remaja. Pada masa inilah, organ seksual dan reproduksi anak berkembang pesat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline