Lihat ke Halaman Asli

YUSRIANA SIREGAR PAHU

TERVERIFIKASI

GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Mahasiswa bolehkah Demo? Boleh, Asal Ingat Kewajiban Utama

Diperbarui: 27 Oktober 2022   08:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa boleh Demo? Asal Tak Lupa Kewajiban Utama: fimela.com

24 tahun yang lalu tepatnya 21 Mei 1998, merupakan pengalaman pertama saya di dunia politik. Saat itu saya duduk di semester 8 salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Sumatera Barat.

Saya termasuk mahasiswi yang aktif di salah satu organisasi mahasiswa. Saya juga hobi membaca tabloid politik itu saat itu. Ketika itulah saya mengenal tokoh reformasi Amien Rais dan Yusril Ihza Mahendra.

Hari itu tepatnya tanggal 21 Mei 1998  mahasiswa di seluruh Indonesia mendatangi kantor DPRD daerah masing-masing untuk menyampaikan orasi secara damai. Saat itu kami turun ke jalan dari kampus dengan kepala berikat selempang putih bertuliskan reformasi. Ya, selaku mahasiswa ikut demo boleh saja asal faham tujuannya dan mampu mengontrol diri.

Ada yang membawa spanduk bertuliskan turunkan ---- sebagai presiden. Itulah tuntutan utama hari itu. Usai orasi saya dan teman diberi kepercayaan membaca puisi. Saya sudah lupa judulnya. Isinya masih ingat seputar demokrasi.

Akhirnya, Soeharto menyatakan berhenti dari jabatannya sebagai presiden usai berkuasa kurang lebih 32 tahun di Tanah tercinta ini. Sejak itu, Orde Baru berakhir, era reformasi pun dimulai hingga era globalisasi, milenial, dan era digital.

Ada banyak tuntutan sebutulnya yang menggema dari berbagai kalangan saat itu, terutama kami mahasiswa. Kala kami meminta Soeharto berhenti menjadi presiden. Mulai tuntutan penindakan tegas terhadap pelaku korupsi, kebebasan berpendapat di muka umum, turunkan harga, turunkan ---- selaku presiden.

Rezim Soeharto pun runtuh, berturut-turut terbit sejumlah undang-undang untuk mengakomodir berbagai tuntutan reformasi. Sebut saja UU tentang pemberantasan korupsi, UU kebebasan berpendapat, TNI, dan kebebasan

Sebetulnya tuntutan beliau mundur dari kalangan mahasiswa dan elemen masyarakat sudah terasa kuat sejak 1996. Semakin besar pada tahun 1998 atau setelah dipilih kembali menjadi Presiden pada Maret sebagai hasil Pemilu 1997.

Respon pemerintah atas tuntutan demonstrasi mahasiswa saat itu lama hingga sempat memakan korban di Yogyakarta yang garang menyuarakan agar lekas turun jabatan. Korban meninggal akibat luka oleh pukulan benda tumpul di bagian kepala.

Sebelumnya pada 12 Mei juga, demonstrasi mahasiswa di sekitar Universitas Trisakti, Jakarta menelan korban teman mahasiswa di sana. Mereka menumpahkan darah demi era reformasi yang kita nikmati saat itu. Mereka rela menjadi suhada demi tegak reformasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline