Lihat ke Halaman Asli

YUSRIANA SIREGAR PAHU

TERVERIFIKASI

GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Hujat-Menghujat, Hentikanlah Wahai Saudaraku

Diperbarui: 25 Oktober 2022   19:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hujat-menghujat hentikanlah: islam pos

Hujat merupakan sinonim dari cela, caci, dan fitnah. Menghujat berasal dari kata dasar hujat dan dimasuki awalan meN- maka muncul bunyi 'g' sebagai variasi alomorf meN- (Ramlan: 1983:16-17) karena adanya pertemuan meN- ( dibaca me-Nasal oleh Ramlan:1983) dan huruf konsonan 'h'. Menjadi meng+hujat.

Menghujat bersinonim dengan mencela, mencaci, dan memfitnah. Dari kata nomina hujat menjadi verba. Hujat kata benda abstrak dan menghujat menjadi kata kerja aktif.

Lalu, pernahkah Anda dihujat? (dihujat: menjadi korban hujat) Sinonimnya pernahkah Anda mengalami peristiwa dihujat, dicela, dicaci, dan difitnah? Dalam kehidupan kita sehari-hari dihujat berupa dicela dan dicaci mungkin biasa kita temui dan adakalanya dialami. Namun, difitnah mungkin jarang ya.

Menghujat kadangkala menjadi sebuah kebiasaan. Menghujat dilakukan seseorang karena merasa lebih benar dari orang lain. Tentu kebiasaan hujat-menghujat ini ada karena ada figur yang ditiru. Bisa ayah atau ibu di rumah. Bisa pula guru dan teman di sekolah.

Maksud si penghujat (pelaku hujat) awalnya bercanda. Mengomentari teman dengan maksud bercanda. Tapi kadang candaan bersifat relatif ketika diterima si korban candaan. Bisa ia nilai positif dan ia nilai negatif. Tergantung mood si korban kala itu.

Yang terhujat (objek hujat) tentulah dalam posisi yang lemah. Tak ingin ribut ketika bermood negatif. Mengaku tak pintar, dan bisa saja karena faktor ekonomi ia berada di bawah penghujat.

Misalnya di lingkungan kerja, ada teman yang senang bercanda, mungkin maksudnya sesama teman kerja. "Apalah fashionmu hari ini, tak tepat pilih warna. Kampungan sekali. Membuat malu saja."

Begitu biasanya ia menghujat fashion teman termasuk  jika ketemu. Kadang bisa dihindari, saya hindari ia. Jika saya melihatnya dari luar ada di dalam ruangan, saya lari ke kelas anak. He he he.

Tapi sepandai-pandai tupai melompat, pasti akan jatuh juga. Artinya, sepandai-pandai saya menghindar, sesekali berpapasan juga. Kadang bisa ya, saya bisa mengelak. Tapi kadang tak bisa mengelak lagi. Pasrah dah dia hujat. Mungkin menghujat fashion teman sudah karakter beliau.

Jika kondisi itu bertemu, saya cuma bisa geleng-geleng kepala dan senyum meski di dalam sakit. Sakitnya tuh di sini kata lagu dangdut, sambil si penyanyi menunjuk hatinya, coba tebak nama penyanyinya. Wkwkwkkk.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline