Terdengar oleh keyboar beberapa kasus biru perseteruan antara guru dengan muridnya, antara orangtua murid dengan guru anaknya berakhir ricuh sampai ke meja hijau.
Guru orang berilmu tak gila dihormati tangan guru menyampaikan kebenaran sesuai yang Rasulullah ajarkan karena darinya kita memperoleh ilmu tak terbatas dan demi sepotong hadits guru rela melakukan perjalanan jauh duduk di majlis ilmu.
Guru terdengar menuliskan pesan dengan hatinya balaslah kebaikan dengan kebaikan berupa mendoakan yang menanam kebaikan pada hatimu sebab jika bukan karena ilmu yang disampaikan oleh guru mungkin kita masih bodoh dan tak bisa menatap terangnya dunia yang fana nestapa.
Kata guru dengan white board, Rasulullah bersabda: "Apabila ada yang berbuat baik kepadamu maka balaslah dengan balasan yang setimpal. Apabila kamu tidak bisa membalasnya, maka doakanlah dia hingga engkau memandang telah mencukupi untuk membalas dengan balasan yang setimpal." (HR Bukhari)
Pernahkah kamu kunyah rasa getir guru bagaimana rasanya ketika berdiri menyampaikan ilmu namun orang yang kita ajak berbicara mengobrol sendiri? Ketika mereka sedang menyampaikan ilmu kamu malah memainkan mata jemu nelangsa.
Guru menasihati dengan pena "Saat kami sedang duduk-duduk di masjid, maka keluarlah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian duduk di hadapan kami. Maka seakan-akan di atas kepala kami terdapat burung. Tak satu pun dari kami yang berbicara" (HR. Bukhari).
Guru memiliki hak-hak lupa dalam mengajar, guru memiliki hak-hak untuk ditegur guru memiliki hak dihargai dan hak guru diajak bukan mengajak saja karena guru juga manusia naif yang mendengar ketika disenyumi, tersenyum saat diteriaki.
"Bukanlah termasuk golongan kami, orang yang tidak menghormati orang yang tua, tidak menyayangi yang muda, dan tidak mengerti hak ulama kami." (HR. Al-Bazzar 2718, Ahmad 5/323, lafadz milik Al-Bazzar. Dishahihkan oleh al-Albani dalam Shohih Targhib 1/117)
Rendahkanlah dirilah bagian hati di hadapan guru, sebab orang yang sombong akan sulit menerima ilmu dan apa yang disampaikan oleh orang lain. Ibnu Jama'ah rahimahullah berkata: "Hendaklah seorang murid mengetahui bahwa rendah dirinya kepada seorang guru adalah kemuliaan, dan tunduknya adalah kebanggaan." (Tadzkirah Sami' hal. 88)
Majlis ilmu tempat guru menuliskan segala sesuatu dengan baik bertanyalah dengan memohonlah ijin sopan dan tidak menyela guru ketika berbicara sebagaimana Syaikh Bakr Abu Zaid Rahimahullah di dalam kitabnya Hilyah Tolibil Ilm mengatakan, "Pakailah adab yang terbaik pada saat kau duduk bersama syaikhmu, pakailah cara yang baik dalam bertanya dan mendengarkannya."