Lihat ke Halaman Asli

YUSRIANA SIREGAR PAHU

TERVERIFIKASI

GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Bisakah Si Introvert Berubah

Diperbarui: 4 Oktober 2022   22:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sutterstock, m dreame.co.id

Ada anak yang lebih suka duduk diam di sudut daripada tertawa bersama teman atau keluarga. Kategori anak  inilah yang disebut sebagai "introvert". Karena sifatnya yang tidak banyak bicara dan meluangkan waktu untuk bersantai, mereka sering dicap sebagai anak 'sombong',  pemurung,  dan 'murung'.

Plakkkk. Anak itu menampar meja. Saya pun kaget. Saya lihat wajahnya memerah dan menunduk. Ia pun berdiri ke depan kelas. Tanpa disuruh, ia mengucap pantun, salam pembuka, muqaddimah, isi pidato, menutup pidato, pantun, dan salam penutup.

Dari gaya bicaranya, saya sulit membedakan antara ia marah dan merasa malu. Semua temannya pun diam. Saya harus cepat menyimpulkan bahwa ia marah.

Setelah ia duduk, saya pun bilang, " Rei, ibu kecewa atas sikap Rei. Sungguh ibu merasa tersinggung. Ibu bukanlah si mata ajaib yang bisa membaca keinginan yang tertulis di hati dan pikiranmu, Nak."

"Dengan menampar meja, maju, berbicara, dan ekspresimu ketika tampil berpidato mencerminkan bahwa kamu sebetulnya ingin ditunjuk untuk tampil, tapi penyalurannya aneh di mata temanmu dan menyakiti bagi ibuk. " Ada gurat penyesalan di wajahnya.

"Introvert  bukan sifat baik, Nak. Sebab, kami bukan manusia super dengan mata ajaib yang bisa membaca pikiran dan hatimu. Ucapkan keinginanmu agar kami tak salah tebak."

"Kelak, kalian yang laki-laki bakal menjadi suami, ayah, guru, atasan atau jadi apalah. Lalu istri, anak, murid, atau bawahanmu tak bisa menebak maumu. Lalu kamu melakukan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga)."

"Periuk melayang, anak dipukuli, istri dicaci, dan bawahan dipecat tanpa alasan. Jangan. Itu bukan sikap terpuji. Oke. Inilah guna mulut kita. Mengucapkan isi hati dan pikiran kita. Faham semua? Jika malu memakai mulut, gunakanlah tangan kita. Tulis di kertas apa keinginan kita."

"Beberapa dari kita mungkin pernah berfikir bahwa tidak ada orang yang bisa mengerti dengan perasaan ataupun kondisi yang sedang dialami. Hal itu terkadang membuat kita merasa seperti tidak dihargai dan menimbulkan kegalauan atau bahkan kesepian yang mendalam di hati."

Itulah dialog searah yang pernah penulis lontarkan kepada siswa di kelas. Masalah emosi dan keinginan untuk dimengerti oleh siswa bersifat cendrung introvert. Meski kecil, hanya menampar meja tetap harus diproses karena anak harus tahu itu salah dan tak boleh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline