Lihat ke Halaman Asli

YUSRIANA SIREGAR PAHU

TERVERIFIKASI

GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

127 Korban Laga Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang

Diperbarui: 2 Oktober 2022   07:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rusuh suporter Arema FC kalah:tvonenews.com

Innalillahi wa innailaihi raajiun. Inilah ucapan tepat kita persembahkan kepada 127 korban pada Laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang. Rusuh dan menelan korban juga akhirnya hingga 127 (versi media tv) menjadi korban, 2 di antaranya dari pihak aparat kepolisian.

Kerusuhan ini meletus juga di pihak suporter pasca pertandingan laga Sepakbola Liga I antara Arema FC VS Persebaya. Ketika pluit pertandingan ditiup sebagai finalisasi kemenangan Persebaya, sebagian penonton suporter fanatik Arema FC konon  berlarian masuk dalam lapangan.

Pihak Kepolisian yang memiliki jumlah tak seimbang dengan suporter nakal ini pun langsung menembakkan gas air mata kepada penonton yang masih didalam lapangan dan juga menembakkan ke tribun.

Akibat insiden ini awalnya tersiar kabar pada pukul 01.00 WIB sebanyak 40 orang meninggal dunia dari pihak kedua suporter serta dua aparat kepolisian. Kabar dengan cepat tersebar melalui pesan singkat yang menuliskan data laporan pasca kejadian.

Korban berjatuhan bukan saja korban nyawa, sejumlah sarana dan prasana stadion pun ikut serta menjadi sasaran mereka. Dua mobil rantis milik kepolisian yang mengamankan stadion pun rusak dibakar massa brutal ini.

Bahkan pagi ini disebutkan sebanyak 127 orang tewas dalam kerusuhan suporter yang pecah seusai pertandingan Derbi Jawa Timur, Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang itu.

"Dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri," ungkap Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam konferensi pers di Malang, Minggu (2/10/2022).

Nico mengatakan, ada 34 orang yang meninggal dunia di stadion dan yang lainnya meninggal dunia di rumah sakit karena terlambat mendapat pertolongan medis.

Selain itu, polisi mencatat pula, ada sekitar 180 orang yang tengah dirawat di sejumlah rumah sakit. Dugaan sementara, para korban ada yang terinjak-injak supporter lain ketika hendak keluar dari stadion dan sesak nafas akibat semprotan gas air mata jajaran keamanan.

Kericuhan yang  terjadi setelah suporter turun ke lapangan karena tidak terima atas kekalahan Tim Singo Edan (TSE) dalam menjamu Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.  Suporter  TSE ini tampak tidak terima dan merangsek turun ke lapangan, meloncati pagar. Jajaran pengamanan pun terlihat kewalahan menghalau kericuhan tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline