Seorang siswa bertanya, "Bu, mengapa kita harus belajar pidato? Tidak semua kita bisa berpidato."
Pertanyaan yang bagus bukan? Anak ingin tahu mengapa mereka harus belajar berpidato. Masihkah relevan pidato dengan zaman milenial ini? Masih dibutuhkankah pidato oleh generasi emas di tahun 2040-an?
Pidato merupakan salah satu materi esensial kurikulum 2013 edisi revisi 2020 pasca covid-19 dalam kondisi learning loss. Masa berkurangnya pengetahuan dan keterampilan secara akademis. Siswa, mahasiswa, bahkan mungkin guru dan dosen mengalami keadaan kehilangan pembelajaran dan pengajaran.
Bisa jadi sama sekali tidak belajar apa-apa karena sibuk bermain game bagi siswa, sibuk menonton televisi, atau sibuk membantu orang tua di kampung halaman. Sebab, ketika covid-19 merebak di tanah air para orang tua banyak melakukan ruralisasi sementara. Berupa perpindahan sementara penduduk kota ke desa asal mereka.
Selama ruralisasi ini tentu mereka tak belajar karena sibuk beradaptasi dengan lingkungan desa dengan pergi tamasya ke ladang, ke sawah, atau ke kolam-kolam ikan kakek nenek mereka. Begitu pula yang tidak melakukan ruralisasi dengan stay home. Stay home tentu lebih seru dengan tidur, makan, game, nonton tivi. Lalu balik lagi tidur, makan, main game, dan nonton tv lagi.
Ketika pembelajaran kembali tatap muka/luring maka guru pun kembali mempersiapkan materi esensial untuk kelas IX SMP/MTs di antaranya, Teks Laporan Percobaan, Teks Tanggapan Kritis, Teks Narasi, dan sekarang sampailah pada Teks Pidato Persuasif.
Teks Pidato Persuasif merupakan suatu kegiatan berbicara yang dilakukan dengan berorasi di depan umum dalam rangka menyampaikan pendapat, ide, atau gagasan terhadap suatu hal, masalah, atau kondisi yang sedang berkembang dan hangat saat ini.
Pidato sangat penting dilakukan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam lingkungan formal maupun non formal. Pidato penting karena bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada pihak lain yang akan dituju, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Pesan yang disampaikan secara langsung, biasanya dalam bentuk suatu imbauan dan ajakan, misalnya imbauan untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi bencana banjir atau gempa. Adapun ajakan, misalnya ajakan kepada masyarakat untuk berhemat BBM, ajakan untuk mematuhi peraturan lalu lintas oleh laka lantas.
Sedangkan, pesan yang disampaikan secara tidak langsung, pada umumnya tersirat di dalam setiap pernyataan yang disampaikan dalam pidato. Pidato ini menyampaikan aspirasi kepada pihak yang dituju, namun terdapat beberapa syarat dan ketentuan agar hal yang disampaikan secara tersirat akan bisa tersampaikan dengan baik.