Pernah mendengar istilah kalimat majemuk? Kapan terakhir kali Anda ditanyai atau membicarakan kalimat majemuk?
Ternyata kita pantas lho berterima kasih kepada kalimat majemuk. Berkat ada kalimat majemuk Anda dan saya tak perlu ribet dalam bercerita.
Anak-anak sering bingung atau pusing jika ditanya kalimat majemuk. Bahkan mereka mengaku belum pernah belajar kalimat majemuk. Padahal sejatinya jenis kalimat ini sudah ditemukan pada wacana Sekolah Dasar hingga ke Perguruan Tinggi.
Ketika si sulung persiapan ujian tulis masuk perguruan tinggi, ia bertanya tentang jenis kalimat. Lalu saya jelaskan bahwa kalimat berdasar tanda bacanya ada tiga.
Kalimat berita, berakhir dengan tanda baca titik(.) Indonesia mengalami musim kemarau pada bulan ini.
Kalimat tanya, berakhir dengan tanda baca tanya (?) Kapan Anda kembali ke Indonesia?
Kalimat perintah dan larangan, berakhir dengan tanda baca seru (!) Tolong simpan kue ini ke lemari!
Adapun berdasarka pola kalimatnya, kalimat dibedakan atas dua. Kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Pola kalimat ada subjek (S), Prediket (P), Objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (K).
Kalimat tunggal hanya memiliki satu S, satu P, satu O, atau satu Pel. saja. Misalnya Sate!; Ojek!; Pergi!; Indonesia sedang mengalami musim kemarau. Indonesia disebut (S), sedang mengalami disebut (P), dan musim kemarau disebut (O).
Kalimat majemuk memiliki dua S, dua P, dua O, atau dua Pel. Misalnya Indonesia sedang mengalami musim kemarau dan musim pancaroba. Indonesia disebut (S), sedang mengalami disebut (P), musim kemarau disebut (O1) dan musim pancaroba disebut (O2).