Fenomena Prabowo selaku Calon Presiden dan fenomena Puan selaku Calon Presiden menuai pro dan kontra. Siapa Capres dan siapa Cawapres di antara mereka berdua?
Kecewa, itu yang dirasakan sebagian pendukung Prabowo ketika beliau bergabung dengan kabinet Joko Widodo dan Ma'ruf. Mereka merasa dikhianati oleh rasa tak percaya ketika membaca nama-nama kabinet itu. Pun ketika nama Sandiaga Uno juga ada di sana akhir-akhir ini.
Namun, sebagian lagi menilai bahwa beliau-beliau legowo, berjiwa besar, dan rendah hati. Mau memajukan bangsa di posisi apapun. Tak harus di kursi nomor satu. Di kabinetpun oke berjuang membangun dan berbuat untuk rakyat dan bumi tercinta, Indonesia.
Jelang pemilu 2024 mendatang geliat bakal calon (balon) presiden dan Cawapres mulai menguar. Nama-nama calonpun mulai mengapung ke permukaan. Barulah jelang subuh hari ini salah satu kompasianer mengemukakan opini Capres dan Cawapres unik. Prabowo disandingkan dengan Puan.
Unik karena nama salah satu balon selama ini sudah terkubur dalam kenangan 3 kali pemilu beliau selalu kalah. Namun, mencuat lagi nama beliau kepermukaan meski tak sedahsyat balon-balon yang dijagokan.
Saya melihat Puan-Prabowo saling menguntungkan jika mereka berkoalisi pada pemilu ke depan. Mereka sama-sama sosok yang ditunggu sepak terjangnya di puncak. Penggemar Puan di PDIP penasaran kiprah puan di kursi presiden. Begitu juga penggemar Prabowo penasaran kiprah beliau di kursi presiden.
Puan semakin populer dengan kedudukannya sebagai ketua MPR nan anggun hari ini. Prabowo diam-diam tetap populer di hati pengikut dan pendukung beliau. Bahkan berdasarkan survei elektabilitas Prabowo-Puan sebesar 21 persen. Nampak bahwa massa masih menaruh harapan kepada balon ini.
Akankah Ibu Mega ridho jika Prabowo sebagai Capres dan Puan sebagai Cawapres. Atau Ibu Mega justru menetapkan Puan sebagai Capres dan Prabowo sebagai Cawapres. Posisi ini masih menimbulkan pro kontra di tengah riuh rendahnya survei dan simulasi Bakal Calon Presiden 2024 dan banyaknya partai politik (parpol) yang akan ikut dalam pemilu 2024.
Jumlah parpol yang akan mengikuti pemilu 2024 disinyalir dua kali lipat lebih banyak dari pemilu sebelunya, 2019. Ada 75 parpol yang sudah berbadan hukum berhak mendaftar sebagai peserta pemilu. Dari 41 parpol yang mendaftar sampai hari ini, 27 parpol dinyatakan belum terverifiasi dan 14 parpol sudah terverifikasi.
Menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari, mengungkap bahwa parpol berbadan hukumlah yang berhak untuk mendaftar sebagai calon peserta Pemilu 2024. Jika belum berbadan hukum belum bisa terdaftar sebagai calon peserta pemilu.