Hai, kompasianer ...
Sudah baca Hujan Malam Ini episode 1
Ini lanjutan episode duanya. Maaf bila kurang menghibur.
Daun cerek di tapi banda
Kalau rabah tolong tagakkan
Ambo ketek baru baraja
Kalau salah tolong tunjukkan
Air mata Rini terus mengalir bersama derasnya air hujan.
Ia tak menghiraukan air matanya. Toh, dihapus pun percuma gak ngaru karena hujan pun berlomba untuk membasahi pipi tirusnya yang putih mulus.
Perlahan Rini turun dari motornya. Diraihnya dua koper itu. Satu koper paling besar ditaruh di boncengan dan koper ukuran sedang ia taruh di tempat kaki motornya.
Tujuannya sekarang pulang ke rumah mami. Ya, kemana lagi kalau bukan ke rumah mami. Tak mungkin ia pergi ke rumah saudara sepersatuannya atau rekan kerjanya. Malu tentunya. Apalagi dalam kondisi basah kuyup dengan dua koper besar. Matanya pun pasti bengkak.
Lebih baik ke rumh mami. Aman.