Lihat ke Halaman Asli

YUSRIANA SIREGAR PAHU

TERVERIFIKASI

GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Bonus Demografi, Antara Peluang dan Tantangan di Tengah Agenda Outsourcing dan Menyempitnya Lahan Pertanian

Diperbarui: 30 Juni 2022   09:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bonus demografi ditandai dengan mendominasinya masyarakat usia produktif, yaitu 15-64 tahun. (iStock/Domepitipat)

Bonus demografi apa sih? Rupanya  sebuah fenomena saat penduduk usia produktif jumlahnya sangat banyak. 

Indonesia diketahui menjadi salah satu negara yang kini memiliki bonus demografi atau ledakan penduduk. 

Pasalnya jumlah penduduk usia produktif lebih tinggi dibandingkan usia non produktif.  Selain Indonesia ada juga Korea Selatan, Tiongkok, dan Jepang.

Jika begini, apa jadinya? Tentu bisa menjadi peluang dan bisa pula menjadi tantangan. Tentu lapangan pekerjaan semakin sempit dan tidak memadai. 

Apalagi  penduduk usia produktif lebih banyak daripada yang tidak produltif. Dikhawatirkan akan muncul kesenjangan sosial, pengangguran, meningkatnya tindak a susila, kriminal, masalah kesehatan fisik maupun mental, pendidikan, dan perlindungan sosial.

Bonus demografi justru mendatangkan keuntungan kalau di negara Jepang. Jepang menjadi salah satu negara maju dengan ini. 

Begitu juga Korea Selatan dan Tiongkok. Mengapa mereka bisa maju karena mereka termasuk negara yang berkomitmen, memiliki visi maju karena faktor lingkungan SDA-nya minim tidak bisa terlalu diandalkan. Mereka juga memiliki disiplin dan etos kerja yang tinggi. 

Melimpahnya bonus demografi di negara kita ini bisa dipandang peluang untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk.

Bila kita mampu menyiasatinya. Jumlah mereka 53,81 persen dari total penduduk Indonesia. Atau mencapai 70 persen dari jumlah penduduk.

Mereka ini terdiri dari generasi yang lahir tahun 1998 hingga 2010. Sebagiannya lagi lahir pada tahun 1980-an sampai 2000-an. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline