Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN Unnes dan Ibu Kader Posyandu Kolaborasi Atasi Tantangan Stunting

Diperbarui: 26 Juli 2023   18:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Judul: Sosialisasi Stunting di Purwosari: Mahasiswa KKN Unnes dan Ibu Kader Posyandu Kolaborasi Tangani Tantangan Kesehatan Balita dan Ibu Hamil

Purwosari, 18 Juli 2023 - Masih ditemukan angka stunting yang cukup tinggi di Desa Purwosari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. Dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat tersebut, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (Unnes) bekerja sama dengan ibu kader Posyandu melakukan sosialisasi pentingnya deteksi dini stunting bagi ibu balita dan ibu hamil.

Angka stunting yang cukup tinggi di Purwosari menunjukkan adanya masalah serius dalam pemenuhan gizi dan kesehatan masyarakat, khususnya pada periode penting pertumbuhan anak-anak dan masa kehamilan. Untuk mengatasi tantangan ini, Mahasiswa KKN Unnes turun tangan secara langsung untuk memberikan edukasi dan memberikan solusi konkret.

Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 4, 7 dan18 Juli 2023 ini melibatkan Mahasiswa KKN Unnes dan ibu kader Posyandu dari tiga dusun, yaitu Domesem, Kalongan dan Saren. Mereka bekerja sama dalam melakukan pengukuran dan penimbangan pada balita dan ibu hamil di kedua dusun tersebut. Dengan melakukan pengukuran dan penimbangan secara berkala, diharapkan potensi stunting dapat terdeteksi lebih awal sehingga penanganan dapat dilakukan lebih tepat dan cepat.

"Sosialisasi ini merupakan langkah awal kita dalam menghadapi masalah stunting di wilayah kami. Kolaborasi antara Mahasiswa KKN Unnes dan ibu kader Posyandu sangat penting, karena dengan bersama-sama, kami dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat tentang pentingnya memantau pertumbuhan anak-anak mereka," kata bu Nok Sakinah, Bidan desa Purwosari. 

Stunting dapat menyebabkan dampak jangka panjang terhadap perkembangan anak, termasuk masalah kesehatan fisik dan mental, serta menghambat prestasi belajar di kemudian hari. Oleh karena itu, deteksi dini dan intervensi yang tepat sangatlah krusial.

"Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal yang berarti dalam menangani masalah stunting di Purwosari. Dengan melibatkan mahasiswa sebagai agen perubahan dan ibu kader Posyandu yang berada di garis depan dalam pelayanan kesehatan, kami optimis bahwa perubahan positif akan segera terjadi. Kemudian akan kami adakan Pelatihan pembuatan PMT (Pemenuhan makanan tambahan) sebagai langkah tindak lanjut agar Ibu balita dan ibu hamil mampu lebih sigap dalam atasi stunting." ujar Rian ahmad muhaimin, Ketua Kelompok Giat 5 Unnes yang bertugas di Desa Purwosari. 

Sosialisasi ini diharapkan menjadi momentum perubahan bagi masyarakat Purwosari dalam meningkatkan kesadaran tentang pentingnya gizi dan kesehatan bagi balita dan ibu hamil. Dengan dukungan dan kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak, diharapkan angka stunting dapat ditekan dan generasi masa depan Indonesia dapat tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline