24 juli 2024 team kewirausahaan kelompok 17 KKN-Reguler Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri di Desa Bedali Kecamatan Ngancar melakukan observasi ke tempat budidaya bibit alpukat. Pemiliknya bernama Yohan Aboy Fadliana yang baru berumur 22 tahun. Akan tetapi justru karena dorongan jiwa dan semangat muda ini menjadi pemicu gerak kreatifitas sampai akhirnya mampu mengembangkan budidaya bibit alpukat dan mendatangkan omset puluhan juta rupiah perbulan.
Mas Aboy panggilan akrabnya, ternyata belajar budidaya alpukat secara otodidak dengan basic petani sayur. Ia memang memiliki hobi merawat tanaman apapun jenisnya. Awal mula merintis pertama menanam sayuran , namun karena pasar alpukat lebih bagus dan harga jual yang lebih memadai, ia menggeser usahanya. Mas Aboy menjelaskan bila, "Untuk perawatan sama seperti tanaman lain dengan menyiram tanaman secara rutin dua kali sekali dan pemberi pupuk MPK tetes di waktu tertentu. Kendala usaha ini adalah sulit mencari biji alpukat dari pengepul saat musim panas. Terkadang ada penyakit tanaman yang bernama penyakit kresek yang di sebabkan karena cuaca yang tidak menentu dan penyakit itu menular. Sedangkan untuk kendala konsumen yang telah merawat yaitu dengan adanya jamur upas yang ber sumur 3-4 tahun usia tanam. Hama tersebut biasanya di sebabkan oleh pupuk kandang dan cara mengatasinya dengan menyemprot pupuk kimia. Untuk perawatan dari biji mula-mula dari benih alpukat apa saja, setelah umur beberapa bulan itu di setek dengan jenis alpukat aligator dan miki."
Benih alpukat yang siap jual antara usia 4-6 bulan. Dalam hal ini menurut pantauan tim di lapangan, bibit alpukat sudah setinggi antara 1,5-2 meter.Lebih lanjut Mas Aboy menyatakan, "Dari hobi tersebut lambat laun ada konsumen yang tertarik dan akhirnya membeli tanaman. Mulai beli eceran, 20 bibit dan lambat laun berkembang menjadi 100-500 bibit. Sekarang biasa melayani untuk paket besar mencapai 10.000 bibit pohon."
Kapasitas lahan pembibitan yang dimiliki Mas Aboy bisa menampung 100.000 bibit pohon. Untuk sementara jenis alpukat yang di tanam dominan aligator dan miki karena jenis kedua alpukat tersebut bisa hidup dan berbuah di ketinggian berapapun. Letak kebun pertama di sumber jati Bedali dan kedua dusun suko mrambil Bedali.
Mas Aboy dalam pemasaran mengikuti trend dan menggunakan teknologi dengan memanfaatkan media social seperti facebook, tiktok, dan lainnya. Pelanggan tetap skala besar berada di Blitar, Batu, dan Malang. Saat ini Mas Aboy dikotrak selama 7 tahun oleh salah satu distributor benih alpukat. Selain itu juga tetap melayani partai kecil dan ecer.
Menurutnya, "Kalau dahulu kesulitan menjual, sekarang malah kesulitan memproduksi. Ini menandakan bahwa apapun asalkan tekun pasti akan berhasil. Dan sekarang saya mencoba dan meluaskan pasar tanaman bonsai."
Usia muda dengan demikian tidak menghalangi seseorang untuk mencapai kesuksesan. Kita bisa berkaca pada Mas Aboy...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H