Lihat ke Halaman Asli

Rian Alfi Ansyah

Mahasiswa Teknik Elektro, Fakultas Teknik Industri, Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)

Tumpahnya 20 Ton Cairan Kimia Soda Api di Jalan Padalarang-Cikalong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat

Diperbarui: 30 Desember 2024   08:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: FREEPIK/Freepik

Oleh: RIAN ALFI ANSYAH Mahasiswa Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)

Dosen Pengampu: Dr. Hj. IRA ALIA MAERANI, S.H., M.H.

Kejadian dan Dampaknya Peristiwa tumpahnya 20 ton cairan kimia soda api di Jalan Padalarang-Cikalong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, telah mengejutkan banyak pihak. Insiden ini tidak hanya menyebabkan kemacetan panjang, tetapi juga membawa dampak serius bagi pengendara dan masyarakat sekitar. Beberapa pengendara dilaporkan terluka akibat paparan langsung bahan kimia ini, sementara kendaraan mereka mengalami kerusakan serius, termasuk korosi pada bagian logam. Tumpahan ini juga menimbulkan potensi bahaya lingkungan, seperti pencemaran air dan tanah.

Soda api, yang secara kimiawi dikenal sebagai natrium hidroksida (NaOH), adalah bahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan luka bakar pada kulit, gangguan pernapasan, dan kerusakan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, insiden ini menuntut tanggapan yang cepat dan tepat dari semua pihak terkait.

Menghadirkan Solusi Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila.

Dalam menghadapi insiden seperti ini, nilai-nilai Pancasila dapat menjadi landasan moral, sosial, dan hukum yang kuat untuk menyelesaikan masalah dengan bijak dan berkeadilan.

       1.  Ketuhanan yang Maha Esa.

   Kepercayaan kepada Tuhan menjadi pengingat bagi semua pihak untuk berintrospeksi dan berserah diri. Setiap musibah adalah ujian yang mengajarkan pentingnya kepedulian dan tanggung jawab terhadap sesama. Dalam situasi ini, kita harus saling tolong-menolong. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُحِلُّوْا شَعَاۤىِٕرَ اللّٰهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلَا الْهَدْيَ وَلَا الْقَلَاۤىِٕدَ وَلَآ اٰۤمِّيْنَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرِضْوَانًا ۗوَاِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوْا ۗوَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ اَنْ صَدُّوْكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اَنْ تَعْتَدُوْۘا وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ

  "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan." (QS. Al-Maidah: 2). Dengan landasan ini, masyarakat bersama pemerintah dan perusahaan pengangkut soda api dapat bersinergi untuk menangani dampak insiden secara cepat dan manusiawi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline