Anak-anak itu berlarian kecil di kebun beralaskan rumput hijau segar. Tampak warna-warni dekorasi dan kesibukan beberapa kru yang menata perlengkapan festival seni hari itu. Tentu saja, di siang menjelang sore itu terik matahari masih terasa, namun mereka sungguh menampakkan wajah ceria. Permainan edukatif yang berkolaborasi dengan unsur seni ini menyimpan daya tarik tersendiri. Inilah festival craft dan mural anak, sebuah ajang asah kreativitas anak yang terkemas ringan & mewujudkan pengalaman baru.
Masa kanak-kanak memang menyenangkan, begitu kata orang. Mereka ingin menemukan dunia mereka sendiri, tanpa harus dipaksa ini itu oleh orang-orang terdekatnya, termasuk orang tua. Mereka pun dilahirkan dengan potensi dan kecerdasannya masing-masing. Harapannya, setiap orang tua dapat melatih kecerdasan dan potensi anak dengan cara praktis serta jauh dari kesan membosankan.
Nah, festival Craft dan Mural ini tentu menjadi media asah kreativitas anak yang mengandung banyak nilai positif. Dihadiri oleh anak-anak dari beberapa TK hingga SD yang ada di Jogja, acara seni ini dikemas sangat apik oleh Yayasan Eko Nugroho yang memiliki program artclass di sekolah seninya. Eko Nugroho sendiri dikenal sebagai seniman asal Jogja yang hobi mengadakan pameran seni rupa, baik di dalam maupun luar negeri. Dan ini adalah salah satu program pengembangan bakat minat anak yang ditawarkan kepada masyarakat. Apa tujuannya? Simpel, sejenak membebaskan anak dari beban pendidikan formal.
Terlibat dalam keramaian, saya melihat betapa anak-anak menikmati acara permainan seni yang berbalut edukasi ini. Dan benar, acara ringan ini memang sekilas tampak menampilkan atraksi serta inovasi secara natural dari potensi masing-masing anak.
Usai berbincang-bincang dengan salah satu kru sekaligus direktur Yayasan Eko Nugroho, Rizal, saya jadi lebih memahami bahwa untuk mengembangkan kreativitas anak dibutuhkan dukungan yang sangat besar dar para orang tua.
Dalam event ini, craft yang dibuat adalah semacam karya seni rupa dimana model contohnya sudah dipersiapkan oleh tim art class, yaitu karya berbentuk pizza. Sedangkan untuk muralnya, mereka diberi kesempatan untuk berkreasi di papan yang telah tersedia dengan goresan cat minyak sesuai keinginan masing-masing, tanpa ada batasan tertentu, kecuali berbagi ruang dengan peserta lainnya.
Tak sekadar bermain maupun bersenang-senang, festival Craft & Mural ini ternyata memiliki nilai edukasi tinggi yang berpengaruh pada perkembangan intelektual maupun spiritual mereka.
1. Mengasah Kreativitas anak
Masa kecil anak haruslah menyenangkan. Di masa ini, orang tua yang jeli akan menyadari bibit-bibit bakat anak yang kelak dapat dikembangkan. Jika sudah mulai tampak, pupuklah dengan subur agar 'bibit' bakat tersebut mengalami tumbuh kembang yang baik hingga menjadi sesuatu yang membanggakan.
Pada kenyataannya, banyak orang tua tak menyadari bakat anak. Kelebihan ini tak pernah diasah hingga akhirnya tak menghasilkan 'sesuatu' sama sekali. Melihat fakta ini, festival craft dan mural ini diharapkan dapat memberi edukasi bagi banyak masyarakat, baik untuk orang tua sendiri maupun si anak. Dari mulai proses pembuatannya, cara anak mempercantik karyanya hingga rupa hasil akhirnya sesungguhnya merupakan miniatur peta bakat dan minat mereka. Yuk sadari mulai sekarang.
2. Melatih Kerjasama dengan Orang Lain (Sosialisasi)