[caption id="attachment_421444" align="aligncenter" width="504" caption="Hari Tanpa Tembakau Sedunia (www.npr.org)"][/caption]
Setiap tanggal 31 Mei, kita memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia (World No Tobacco Day). Peringatan ini adalah ide yang diprakarsai oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memberikan informasi kepada seluruh masyarakat tentang bahaya penggunaan tembakau. Seperti yang menjadi kontroversi dunia, di hari tanpa tembakau ini diharapkan masyarakat mampu menyadari praktik bisnis perusahaan tembakau yang memproduksi rokok. Selain itu, peringatan ini juga sebagai ajakan dari WHO untuk memerangi masalah penggunaan tembakau secara global.
Paradigma pemaknaan hari Tanpa Tembakau Sedunia lambat laut bergeser secara otomatis, yaitu dianggap sebagai Hari Tanpa Rokok Sedunia. Pemahaman ini tentu tidak salah karena pada kenyataannya, perusahaan rokok memang memanfaatkan tembakau sebagai bahan utamanya. Perusahaan tembakau dalam memproduksi rokok terlihat semakin berkembang dari hari sehingga tak jarang ini justru menimbulkan keresahan oleh masyarakat yang anti rokok. Kegiatan merokok yang dianggap ‘mematikan’ ini justru semakin difasilitasi dengan varian yang makin beragam dari waktu ke waktu di negara kita.
Hal ini tentu menimbulkan kontroversi antar masyarakat dan lembaga pemerintah dalam memahami keberadaan rokok di Indonesia. Beberapa ada yang berpendapat tentang manfaat rokok hingga bahaya rokok yang mengancam kesehatan masyarakat.
1.Manfaat Rokok : Penghasil Devisa Negara
Tak dapat dipungkiri bahwa tingginya cukai rokok disebut-sebut sebagai salah satu penyumbang devisa yang besar. Singkat kata, rokok memang berjasa menambah kekayaan negara Indonesia. Sisi positif lainnya, rantai pemasaran rokok Indonesia tentu mendatangkan rezeki bagi pihak-pihak yang terkait, seperti para petani tembakau, pengusaha rokok, pekerja pabrik rokok, penjual rokok serta orang-orang yang menjual jasa pada pengusaha pabrik rokok. Kesimpulannya, banyak orang yang bisa bertahan hidup dari bisnis rokok di Indonesia.
2. Bahaya Rokok : Penyebab Penyakit hingga Kematian
Disamping menambah kekayaan negara, hal yang perlu digarisbawahi dari berkembangnya rokok di Indonesia adalah banyaknya generasi muda juga terancam kesehatannya. 90% opini publik yang berkembang selama ini memang mayoritas ‘menghakimi’ rokok sebagai pembunuh nyawa secara perlahan. Strategi negara dalam meningkatkan bea cukai ternyata tidak mempan untuk membatasi peredaran rokok, melainkan hanya berjasa bagi negara.
Para pecandu rokok dianggap sebagai masalah besar karena berani mempertaruhkan kesehatan mereka. Rokok memiliki 40.000 bahan kimia yang berbahaya. Masuknya semua bahan kimia tersebut dapat merusak fungsi organ tubuh, menyerang saraf, menurunkan daya pikir dan menyerang gen. Banyak penelitian kesehatan menyatakan bahwa rokok memicu terjadinya kanker, seperti kanker paru, emfisema, mulut, esofagus, pankreas, ginjal, kandung kemih, dan rahim. Selain itu, Aterosklerosis atau pangerasan pembuluh darah bisa menyebabkan penyakit jantung, hipertensi, risiko stroke, menopause dini, osteoporosis, kemandulan, dan impotensi. Anda harus tahu pula bahwa rokok dapat mengurangi umur hidup seseorang karena menurut fakta, separuh perokok meninggal pada usia 35 sampai dengan 69 tahun.
3. Perokok Pasif Terancam Bahaya
Tahukah Anda bahwa perokok pasif tiga kali lipat lebih terancam bahaya daripada perokok aktif? Jadi bagi Anda para perokok aktif, berhati-hatilah jika Anda merokok di dekat orang lain yang Anda sayangi. Merokok yang menurut Anda nikmat bisa jadi petaka bagi anggota keluarga Anda yang lain karena ini sangat membahayakan kesehatan mereka. Masih ingat dengan kasus seorang anak umur 1 tahun yang meninggal karena menghirup asap nikotin di baju ayahnya?
[caption id="attachment_421445" align="aligncenter" width="368" caption="Pengakuan seorang ayah pecandu rokok (health.detik.com)"]
[/caption]
Menurut para ahli kesehatan, sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang berisiko masuk ke tubuh orang di sekitarnya. Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap. Namun karena perokok aktif sekaligus menjadi perokok pasif maka risiko perokok aktif tetaplah jauh lebih besar daripada perokok pasif.
4. Perokok Wanita Berisiko Ganda
Selain itu, berbagai hasil penelitian juga menyimpulkan bahwa perokok wanita berisiko 25 persen lebih tinggi daripada perokok pria. Perokok wanita memiliki risiko ganda terhadap penyakit jantung dan kanker paru-paru bila dibandingkan dengan perokok pria. Penyebabnya karena wanita memiliki berat badan dan saluran darah yang lebih kecil dari pria.
Bahaya merokok pada wanita antara lain : Merusak kulit, mengganggu sistem reproduksi, menganggu siklus menstruasi termasuk timbulnya rasa nyeri, menurunkan kesuburan, meningkatkan risiko kanker payudara, rahim, dan kanker paru-paru, menganggu pertumbuhan janin dalam rahim, menganggu kelancaran ASI, keguguran, hingga kematian janin dalam kandungan. Selain itu, rokok juga menyebabkan wanita akan terlihat lebih tua 10 hingga 20 tahun. Oleh karenanya, Anda sebagai wanita tentu bisa berpikir dua kali jika ingin mencoba atau meneruskan merokok karena akan sangat merugikan kesehatan Anda.
Disamping berbagai kontra yang berkembang di masyarakat, daun tembakau yang terkenal ‘jahat’ jika sudah berwujud rokok ini ternyata dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari seperti penghasil protein Anti Kanker, melepas gigitan lintah dan membunuh serangga, obat diabetes dan antibody, Anti radang, Obat HIV / AIDS, pemelihara kesehatan ternak, penghilang embun, Obat luka dsb.
***
Jika ditelaah secara keseluruhan, rokok yang mengandung nikotin ini ternyata sangat membahayakan kesehatan, baik bagi perokok aktif maupun pasif. Oleh karena itu, bagi para perokok aktif, mari mulai menyadari bahaya merokok sehingga Anda dapat mengurangi konsumsi rokok secara perlahan dan menghindari untuk merokok di dekat orang lain apalagi anak-anak untuk saling menjaga kesehatan bersama.
Sedangkan untuk pemerintah sendiri, penghasil devisa negara bukan hanya dari rokok, namun masih banyak produk lainnya yang sekiranya bernilai tinggi dan lebih bermanfaat bagi masyarakat. Pilih produk yang lebih aman untuk menjaga kesehatan para generasi muda sehingga selain bisa menambah kekayaan material, negara juga memiliki generasi penerus bangsa yang berpikir positif, cerdas, sehat dan berkualitas tinggi agar dapat memajukan bangsa.
[caption id="attachment_421446" align="aligncenter" width="490" caption="Hindari Merokok untuk Menjaga Kesehatan (hdwallpapersfit.com)"]
[/caption]
Mari maknai Hari Tanpa Tembakau Sedunia (World No Tobacco Day)di tanggal 31 Mei 2015 ini dengan aplikasi nyata untuk segera mengurangi kuantitas merokok Anda. Akan lebih baik jika Anda memiliki niat dan motivasi tinggi untuk berhenti merokok karena ini mengartikan bahwa Anda menyayangi diri Anda sendiri dan semua orang yang ada di sekitar Anda.
Riana Dewie
Dari berbagai Sumber
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H