Lihat ke Halaman Asli

Riana Dewie

TERVERIFIKASI

Content Creator

Moms dan Girls, Jaga Kesehatan Payudara Anda

Diperbarui: 19 Februari 2016   00:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14149832211257631526

 [caption id="attachment_371578" align="aligncenter" width="300" caption="sumber : bahasa.aquila-style.com"][/caption]

Wanita adalah inspirasi keindahan. Ya, memang sangat indah. Karya seni dunia sering menggunakan wanita sebagai objek utamanya yang secara tak langsung hanya ingin menggambarkan betapa agung keindahan wanita. Keindahan wanita tidak pernah lepas dari 'kecantikan'. Berbicara tentang kecantikan, wanita memiliki beberapa bagian tubuh yang merupakan simbol kecantikan diri, diantaranya payudara. Payudara merupakan salah satu bagian tubuh terpenting yang dimiliki wanita. Disebut penting karena payudara merupakan bagian tubuh penunjang penampilan dan sebuah bagian penting yang harus dijaga oleh wanita. Mempunyai sepasang payudara yang indah, padat berisi, kencang dan sehat adalah adalah dambaan setiap wanita. Apalagi jika wanita tersebut telah bersuami, pasti mereka akan menjaga payudaranya tersebut demi keharmonisan rumah tangga mereka. Namun faktanya, 90% wanita di Indonesia ternyata tidak terlalu memperhatikan kesehatan payudaranya. Hingga pada akhirnya, banyak gejala yang dirasakan di payudara dan terlambat menyadari bahwa wanita itu sedang menderita penyakit kanker Payudara.

Moms and girls, kini saya akan membahas tentang 'Kanker Payudara', salah satu penyakit yang banyak merenggut nyawa wanita di dunia ini.

 

BERBAGAI 'FAKTA' TENTANG KANKER PAYUDARA

Moms and girls, sebagaimana telah kita ketahui, penyakit kanker payudara adalah sebuah penyakit yang sangat berbahaya karena menyerang jaringan payudara. Kanker payudara merupakan penyakit dengan kasus terbanyak kedua setelah kanker serviks. Wanita yang menderita kanker biasanya harus berjuang hidup dan mati. Penyakit ini adalah jenis kanker yang paling umum diderita oleh kaum wanita. Walaupun penyakit ini kebanyakan menyerang wanita, ternyata kaum pria juga dapat terserang kanker payudara, walaupun kemungkinannya lebih kecil dari 1 diantara 1000.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa di tahun 2030, jumlah kematian akibat penyakit kanker mencapai 17 juta jiwa,muncul 27 juta kasus baru, dan 75 juta orang hidup dengan kanker. Salah satu yang patut diwaspadai adalah kanker payudara. Apalagi tahun ini, diprediksi lebih dari satu juta orang menderita penyakit ini.

Berikut adalah beberapa FAKTA yang harus Anda ketahui terkait dengan penyakit Kanker Payudara ini (diambil dari berbagai sumber)  :

    • Jumlah penderita kanker payudara tertinggi adalah di negara-negara berkembang, yaitu mencapai 70% kasus.
    • Berdasarkan data statistik, payudara sebelah kiri lebih sering terkena kanker dibandingkan payudara kanan. Hingga sekarang, penyebabnya belum diketahui.
    • Berdasarkan penelitian, menyusui dapat mengurangi risiko kanker. Semakin sering menyusui, semakin kecil berisiko terkenan kanker payudara.
    • Penelitian ilmiah menyebutkan bahwa memakai bra ketat terlalu lama (lebih dari 12 jam), merokok, aborsi, dan sejarah keguguran merupakan faktor yang berpotensi menyebabkan kanker payudara.
    • Salah satu penelitian di AS menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi 1 hingga 25 obat antibiotik selama lebih dari 17 tahun berisiko tinggi terkena kanker payudara.
    • 75% kasus kanker payudara memang dialami wanita berusia di atas 50 tahun. Namun, sisanya menunjukkan bahwa wanita muda sekalipun juga bisa mengalaminya.
    • Berdasarkan penelitian, penderita kanker payudara yang juga menderita diabetes memiliki risiko meninggal dunia hingga 50% dibandingkan mereka yang tidak diabetes.
    • Stres dan terisolasi secara sosial akan meningkatkan pertumbuhan tumor payudara.
    • Wanita yang melahirkan anak di atas umur 30 tahun memiliki dua sampai tiga kali lipat risiko terkena kanker payudara dibandingkan wanita yang melahirkan di atas 20 tahun.
    • Wanita yang terlalu cepat mengalami haid (di bawah umur 11 tahun), ia memiliki 1,5 kali lipat kemungkinan lebih mudah terkena kanker payudara daripada wanita yang mengalami haid diatas 15 tahun.
    • Kanker payudara bukan penyakit menular sehingga kita tidak mungkin tertular kanker payudara ketika melakukan kontak dengan penderitanya.

 

'TUMOR PAYUDARA' DAN 'KANKER PAYUDARA', APA BEDANYA?

Moms and girls, Anda mungkin sering mendengar adanya sebutan 'Tumor Payudara' dan 'Kanker Payudara'. Keduanya memang memiliki kemiripan dalam hal jenis penyakit kanker dan sama-sama menyerang payudara. Namun hal yang membedakan disini bahwa tumor merupakan kelainan jinak pada payudara, seperti kelainan fibrokistik atau fibroadenoma (FAM). Sedangkan kanker payudara digunakan untuk menyebutkan kelainan ganas pada payudara yang dapat menyebar dan dapat berakibat fatal, yaitu kematian. Jadi, intinya kanker payudara sifatnya lebih membahayakan daripada tumor payudara.

Untuk lebih memahami, di bawah ini adalah ciri-ciri penyakit tumor payudara dan kanker payudara yang harus Anda ketahui perbedaannya :

Berbagai ciri TUMOR Payudara adalah :

    1. Benjolan pada bagian mana saja dari payudara, termasuk di ketiak, bisa berukuran kecil hingga mencapai diameter 5 cm atau lebih.
    2. Benjolan kenyal, berbatas tegas dari jaringan sekelilingnya, tidak sakit jika ditekan, bisa digerakkan (pada FAM); atau
    3. Benjolan lunak, terasa ada cairan, nyeri bila ditekan, bisa mengecil dan membesar sesuai dengan  siklus haid (Fibrokistik).

Sedangkan ciri KANKER Payudara adalah :

    1. Benjolan pada payudara maupun di bagian yang dekat dengan ketiak.
    2. Benjolan keras atau padat, tidak nyeri, batas dengan jaringan sekitar tidak jelas, tidak dapat digerakkan.
    3. Biasanya disertai perubahan pada kulit payudara, mengeras atau berbentuk seperti kulit jeruk (peau d’ orange), membengkak, adanya cairan dari puting atau perubahan bentuk puting, kadang disertai timbulnya luka.
    4. Jika sel kanker sudah menyebar hingga ke kelenjar limfa di ketiak, akan timbul benjolan kelenjar yang keras dan tidak nyeri.

Untuk mengecek adanya benjolan pada payudara secara menyeluruh, langkah awalnya adalah dapat dilakukan dengan menggunakan teknik SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) oleh setiap wanita. Yuk, lakukan teknik sederhana ini secara rutin agar kita bisa mendeteksi kesehatan payudara kita sejak dini.

MOMS & GIRLS, PERIKSA PAYUDARA ANDA SEKARANG..!!!

Berikut adalah 7 langkah mudah memeriksa payudara Anda dengan teknik SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) :

    1. Berbaring dan letakkan bantal di bawah pundak. Letakkan tangan kanan di bagian belakang kepala.
    2. Gunakan tiga jari tengah kiri Anda untuk merasakan benjolan di tengah-tengah payudara kanan Anda.
    3. Tekan payudara Anda dengan kuat untuk merasakan payudara. Jika Anda tidak yakin seberapa kuat untuk menekan, tanyakan pada dokter Anda atau mencoba mencontohkan cara menggunakan jari selama pemeriksaan payudara. Semakin sering Anda melatih merasakan payudara akan semakin baik.
    4. Lakukan pemutaran dengan satu alur. Anda dapat menandai setiap putaran (A), atas dan bawah (B), atau benjolan (C). Lakukan hal yang sama setiap bulan. Hal itu akan membantu Anda untuk memeriksa semua area payudara
    5. Lakukan hal yang sama untuk payudara kiri dengan jari kanan.
    6. Ulangi pemeriksaan untuk kedua payudara saat berdiri, dengan tangan di belakang kepala. Buat posisi yang mudah untuk memeriksa bagian atas dan setiap bagian payudara (mengarah ke ketiak). Anda dapat melakukan periksa payudara sendiri saat mandi. Perubahan pada payudara dapat lebih mudah dirasakan pada saat kulit kita basah dan licin.
    7. Untuk lebih aman, Anda juga dapat memeriksa payudara dengan melihat lekukan di kulit payudara, perubahan pada puting, kemerahan atau bengkak saat berdiri di depan kaca setelah Anda melakukan pemeriksaan setiap bulan.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline