[caption id="attachment_389103" align="aligncenter" width="545" caption="Wisata Alam Kalibiru (dok.pri)"][/caption]
Siapa yang tak suka jalan-jalan? Semua pasti menyukainya. Pada dasarnya, kita memerlukan refreshing untuk menyegarkan hati dan pikiran dengan meninggalkan sejenak kejenuhan dalam bekerja dan aktivitas lainnya. Nah, berwisata adalah solusinya. Jangan selalu berpikir bahwa melakukan perjalanan wisata harus mencari tempat wisata jauh atau bahkan di luar kota. Untuk sekedar refresh otak, kita bisa berwisata ke tempat-tempat yang ada di sekitar kota tempat kita berdomisili dan sekitarnya. Selain mudah ditempuh, Anda juga akan lebih merasakan efektif waktu dan hemat biaya tentunya :)
Saat berwisata di suatu tempat, selain menikmati keindahan alamnya, kita juga bisa melakukan kegiatan positif atau berbagi kepada masyarakatnya dalam rangka pengembangan pariwisata disana. Yaa, kegiatan ini populer dengan sebutan Voluntourism. Apakah Anda sudah sering mendengarnya? Kata Voluntourism merupakan gabungan dari volunteer dan tourism yang berarti bahwa kita bisa melakukan kerja sukarela di suatu tempat sambil berwisata.
Terdengar menarik ya? Tentu saja. Faktanya, Voluntourism sudah banyak dilakukan oleh para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Sambil berwisata, mereka seringkali melakukan penelitian, promosi, penyuluhan kepada masyarakat di desa wisata atau pun berbagai kegiatan positif lainnya. Nah, apakah teman-teman sudah memiliki ide untuk melakukan Voluntourism untuk tempat-tempat wisata di Indonesia? Tertarik dengan Voluntourism, saya pun memiliki beberapa ide sederhana terkait dengan pengembangan beberapa tempat wisata yang pernah saya datangi :
1. Wisata Laut (bahari) : Ikut Menanam Terumbu Karang di Laut
Sudah menjadi rahasia umum bahwa kekayaan laut di Indonesia terancam punah oleh berbagai kelakukan manusia yang hanya ingin mengambil keuntungan secara pribadi. Ya, sekitar 70% terumbu karang di lautan Indonesia rusak akibat berbagai tindakan yang kurang manusiawi dalam memperlakukan alam, diantaranya menangkap ikan dengan bom atau potas (racun), residu kimia dari pupuk pestisida pertanian yang mengalir ke laut, penambangan pasir di pesisir, pembuangan limbah/sampah ke laut dsb. Laut Bengkulu dan Laut Flores adalah dua dari banyak lautan di Indonesia yang menangis karena rusaknya terumbu karang yang ada didalamnya. Padahal dulu Indonesia memiliki wisata bawah laut yang sangat menarik hingga termasuk dalam kawasan negara ‘Segitiga Terumbu karang’ disamping negara-negara tetangga seperti Filipina, Papua Nugini, Malaysia, Timor Leste dan Kepulauan Solomon.
[caption id="attachment_389087" align="aligncenter" width="489" caption="Kawasan Segitiga Terumbu Karang (www.wri.org)"]
[/caption]
Jadi, kita sebagai wisatawan yang hobi berwisata ke laut dan bisa menyelam, mari menunjukkan aksi positif kita dengan ikut menanam terumbu karang di dasar lautnya. Jika tidak bisa menyelam, minimal kita bisa ikut membantu mwngumpulkan dana ataupun terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dalam upaya pelestarian terumbu karang. Terumbu karang yang cantik tentu dapat pula meningkatkan umur kehidupan seluruh makhluk laut yang lainnya.
[caption id="attachment_389092" align="aligncenter" width="214" caption="PenanamanTerumbu Karang (ciptoag.blogspot.com)"]
[/caption]
Saya optimis, dengan terumbu karang yang indah, wisatawan luar negeri akan lebih tertarik untuk mengunjungi wisata bahari yang ada di Indonesia. Dipastikan pula bahwa pendapatan kita akan meningkat seiring dengan meningkatnya pembangunan pusat-pusat penyelaman, restoran atau penginapan di sekitar pantai. Selain itu, ikan-ikan di laut kita akan berkembang biak dengan cepat dan sehat serta dapat melindungi pantai dari erosi dan abrasi. Betapa cantiknya pemandangan bawah laut Indonesia jika terumbu karang terjaga kelestariannya.
2. Wisata Alam Menarik tapi Ekstrim : Mengembangkan obyek wisata KALIBIRU agar lebih aman dan terkenal
Untuk masyarakat Jogja dan sekitarnya, pernahkah Anda berwisata ke Kalibiru? Ya, tempat wisata ini membutuhkan nyali besar bagi Anda yang ingin menerima tantangan. Untuk menuju kesana, Anda akan merasakan senam jantung karena kondisi jalan yang begitu menanjak hingga banyak mobil dan motor yang berhenti di tengah-tengah dan akhirnya mundur. Akibatnya, banyak pengunjung yang berjalan kaki karena motornya tidak kuat untuk membawa mereka naik.
[caption id="attachment_389098" align="aligncenter" width="546" caption="Obyek Wisata Kalibiru (Dok.Pri)"]
[/caption]
Wisata Alam Hutan Kalibiru berada di Perbukitan Menoreh Kulonprogo Yogyakarta, pada ketinggian 450 m dpl. Lokasi kawasan wisata ini berada di kurang lebih 40 km di sebelah barat Kota Yogyakarta, atau hanya berjarak 10 km dari Kota Wates, Ibukota Kabupaten Kulonprogo. Daya tarik kawasan wisata alam yang mulai dikenal masyarakat sejak tahun 2011 ini adalah bentang alamnya yang asri dengan hutan yang lebat dan hijau, hamparan bukit yang sangat luas serta birunya air waduk sermo yang terlihat seperti laut dari kejauhan sehingga menciptakan harmonisasi sangat indah dan mempesona. Berbagai pilihan menu wisata yang ada disana adalah Outbound Training, Wisata Pedesaan, Wisata Budaya, Wisata Pendidikan, Wisata Keluarga, Wisata Trekking serta Wisata Terapi Alam.
Nah, sehubungan dengan pengembangan tempat wisata yang tergolong masih baru ini, saya memiliki beberapa ide setelah kemarin sempat berwisata kesana :
- Jalur untuk Flying Fox
Jalur untuk flying fox disana saya rasa masih membahayakan karena jalurnya dapat digapai oleh wisatawan lain yang sedang berjalan kaki. Jadi, posisi terbangnya flying fox adalah tepat diatas kepala para wisatawan lainnya yang sedang menikmati pemandangan disana. Parahnya, setiap ada pengunjung yang siap untuk melakukan flying fox, petugas harus memperingatkan pengunjung lain (dengan Toa) yang ada dibawah jalur tersebut untuk mundur dan menghindar. Tentu, ini sangat tidak efektif dan membahayakan pengunjung lain. Jika pengunjung lain tidak mendengarkan, bisa jadi dia akan jadi korban yang tersenggol dan jatuh. Ini sangat bahaya karena beberapa meter setelah itu adalah jurang yang sangat dalam. Jadi, dalam hal ini, ide saya adalah merencanakan jalur flying fox di area lain yang lebih aman sehingga tidak membahayakan pengunjung lain. Tentu ini membutuhkan banyak pertimbangan, baik dari efektivitas, strategisnya lokasi ataupun dana yang dibutuhkan. Hal ini bisa dilakukan oleh para Volunteer dan para pengelola obyek wisata ini agar bisa direalisasikan dengan baik.
[caption id="attachment_389105" align="aligncenter" width="546" caption="Area Outbond di Kalibiru (Dok.Pri)"]
[/caption]
- Gardu Pandang
Ini adalah andalan dari obyek wisata Kalibiru karena kebanyakan wisatawan tertarik ke tempat ini setelah melihat berbagai foto menarik dari atas Gardu pandang yang selalu menampilkan keindahan alam, merasakan tiupan semilir angin ataupun sekedar bergaya di atas alam yang begitu cantiknya. Secara keseluruhan, para petugas sudah menyiapkan berbagai pengamanan untuk seluruh pengunjung untuk bisa menuju keatas. Disinilah ide saya muncul, yaitu tangga naik haruslah diperbaiki agar lebih aman dan kuat. Mengapa? Karena saat saya naik, seluruh tangga bergoyang dan kayu untuk pijakan kaki juga terlihat lapuk. Selain itu, kontrol berkelanjutan untuk seluruh perlengkapan di gardu pandang ini dan media lainnya sebagai pilihan wisata pengunjung juga harus diutamakan, mengingat bahwa wisata Kalibiru ini termasuk wisata yang tergolong ekstrim dan berbahaya sehingga membutuhkan perhatian lebih agar tetap aman dan pengunjungpun merasa nyaman. [/caption]
[caption id="attachment_389102" align="aligncenter" width="546" caption="Seorang Teman yang Bergaya di Gardu Pandang Kalibiru (Dok.Pri)"]
- Harus dipromosikan lebih gencar
Obyek wisata Kalibiru harus dipromosikan agar lebih banyak masyarakat luar yang mengetahui keindahannya. Minimal kita bisa share berbagai foto yang menarik di sosial media sehingga menimbulkan rasa penasaran dan komentar dari teman-teman kita yang melihatnya.
- Melatih masyarakatnya berbahasa asing
Jika Kalibiru sudah mendunia, tentu akan banyak turis asing yang datang kesini. Jadi, untuk memperlancar komunikasi dengan mereka, sebaiknya para pengelola dan masyarakat dibekali dengan pelatihan bahasa Inggris, minimal ilmu dasar dalam berbicara Inggris sehingga ilmu ini dapat mereka manfaatkan untuk terus maju dan berkembang.
Dari berbagai ide ini, hal yang ingin saya wujudkan untuk obyek wisata ini adalah dapat menyuguhkan berbagai wisata alam yang aman untuk para wisatawan. Selain itu, obyek wisata Kalibiru memang pantas dipromosikan karena tempat wisata ini belum ada duanya di Indonesia. Jadi, untuk teman-teman yang belum berkunjung kesana, segera nikmati keindahan Kalibiru, selain lengkap akan fasilitas outbondnya, Anda tidak perlu khawatir jika capek dan kemalaman karena disana disediakan banyak pondok wisata yang memiliki banyak kamar serta Joglo untuk berbagai acara keluarga/komunitas Anda.
3. Kebun Binatang Surabaya (KBS): mari menjadi relawan untuk berpartisipasi merawat satwa disana
Mungkin ini ide yang terlalu muluk untuk saya kemukakan disini. Namun dengan cara apalagi kita bisa membantu menyelamatkan ratusan satwa yang ada disana dimana selama ini banyak beredar berita memprihatinkan terkait dengan satwa-satwa yang ada disana. Bahkan, banyak komunitas pecinta binatang dari luar negeri yang ingin ikut memperjuangkan standar kelayakan satwa di kebun binatang tersebut. Berawal dari informasi bahwa satwa disana tidak dirawat dengan baik oleh petugas lantaran ada masalah dengan pemiliknya yang awalnya adalah swasta, maka Pemerintah berusaha keras untuk mengambil alih kepemilikan agar satwa lebih terjaga. Namun masih saja terdengar kabar tentang masalah intern diantara mereka sehingga hingga saat ini sudah banyak satwa langka yang mati dengan sia-sia.
[caption id="attachment_389099" align="aligncenter" width="373" caption="Kondisi harimau sumatera di KBS (capture dari www.change.org)"]
[/caption]
Beredar pula berita bahwa petugas disana tidak menerima upah selama berbulan-bulan namun mereka tetap aktif bekerja merawat satwa-satwa disana atas dasar belas kasih terhadap sesama makluk Tuhan. Oleh karenanya, jika memang disana membutuhkan banyak orang untuk merawat, kita bisa menjadi pekerja lepas, minimal dapat memberi makanan yang layak dan sehat untuk satwa-satwa yang ada disana. Atau saat kita berwisata disana, sesekali kita bisa memberi makan satwa-satwa di KBS yang memang diperbolehkan untuk diberi makan oleh pengunjung. Namun hindari memberi makan untuk satwa berbahaya karena kita tidak cukup terlatih untuk melakukannya, cukup satwa-satwa yang kecil dan aman untuk kita dekati, seperti monyet, burung, bebek, rusa dll. Dengan hal kecil ini, minimal kita bisa membantu mengembangkan wisata Kebun Binatang Surabaya agar menjadi naik (up) kembali sehingga berbagai satwa yang ada disana juga mendapat hidup yang layak dan terawat sesuai dengan standar kebun binatang di Indonesia.
[caption id="attachment_389100" align="aligncenter" width="546" caption="Contohnya seperti ini, saat Keluarga Kami memberi makan Rusa di Gembiraloka Zoo"]
[/caption]
Setelah saya memaparkan ide untuk mengembangkan berbagai tempat wisata diatas, hal yang dapat saya ringkas untuk mengembangkan pariwisata di Indonesia secara umum adalah :
- Melakukan renovasi/perbaikan di berbagai bidang agar obyek wisata di Indonesia tidak semakin sepi pengunjung, namun justru bisa makin ramai dan diminati.
- Menjadi relawan jika memang obyek wisata tertentu membutuhkan banyak orang untuk mempertahankan eksistensinya.
- Memberikan penyuluhan bahasa asing kepada masyarakat sekitar wisata agar dapat berkomunikasi dengan baik dengan para wisatawan asing.
- Ikut menggalang dana untuk pembangunan suatu obyek wisata tertentu, bisa dengan membantu mengurus pengajuan ke pemerintah daerah atau para sponsor swasta yang memiliki keinginan untuk menyumbang materi.
- Promosi secara kontinyu untuk berbagai tempat wisata di Indonesia, bisa dilakukan dengan membuat website khusus mengulas obyek wisata tersebut atau upload berbagai foto menarik ke berbagai sosial media saat berwisata disana.
- Selain itu, di bidang jurnalistik, kita juga bisa berperan serta dengan banyak mengulas berbagai obyek wisata yang kita miliki dan diposting ke berbagai media seperti web, blog catatan FB dll agar tulisan tersebut lebih mudah diindeks google. Apalagi jika kita memiliki kemampuan untuk menulis dalam bahasa Inggris, tentu ini akan semakin memudahkan kita untuk mempromosikannya kepada seluruh masyarakat dunia.
[caption id="attachment_389107" align="aligncenter" width="499" caption="Contoh Respon Teman FB saya saat uploadobyek wisata Kalibiru"]
[/caption]
[caption id="attachment_389108" align="aligncenter" width="523" caption="Saat Saya Tweet Obyek wisata Nglanggeran di Twitter"]
[/caption]
- Sesekali kita juga bisa mengambil video landscape obyek wisata yang indah dan masih belum dikenal banyak orang serta upload ke Youtube agar dapat menarik perhatian banyak orang di dunia maya.
4. Embung BANJAROYA
Berbicara tentang video, saya memiliki rekaman video tentang sebuah tempat wisata baru bernama Embung Banjaroya. Saya optimis bahwa Embung Banjaroya akan juga menjadi ternama seperti Embung Nglanggeran yang ada di daerah Pathuk, Yogyakarta. Embung Desa Banjaroya terletak di Pedukuhan Tonogoro, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang. Memiliki luas 60 x 80 m2, dengan kedalaman 4 m. Mampu menampung air sekitar 8.000-10.000 m2. Embung ini berfungsi untuk menampung air hujan dan untuk mengairi puluhan hektar tanaman dan pohon durian di sekitarnya.
[caption id="attachment_389335" align="aligncenter" width="549" caption="Keindahan alam Embung Banjaroya (Dok.Pri)"]
[/caption]
[caption id="attachment_389336" align="aligncenter" width="559" caption="Kami menikmati Keindahan alam Embung Banjaroya (Dok.Pri)"]
[/caption]
Obyek wisata Embung Banjaroya tergolong masih fresh karena baru diresmikan tanggal 28 Februari 2014. Jadi, disana memang masih banyak area yang masih terlihat sepi. Namun, para pengelolanya bisa diacungi jempol karena di sekeliling embung ini ditanami berbagai tumbuhan warna warni yang sangat menarik perhatian mata pengunjung. Semoga kedepannya, banyak buah-buahan segar yang akan segera ditanam sehingga saat kita berwisata kesana, kita sudah bisa menikmati hasilnya.
Pada awalnya, ini adalah aktivitas iseng karena pengambilan videonya pun sangat sederhana dan hanya dari media HP. Namun, kini saya menyadari bahwa hal kecil ini pun bisa kita memanfaatkannya untuk promosi obyek wisata embung Banjaroya. Hehe..
Berikut videonya :
Demikianlah beberapa ide sederhana saya untuk mengembangkan berbagai tempat wisata yang pernah saya datangi. Jadilah Voluntourism yang bisa bermanfaat untuk mengembangkan berbagai obyek wisata di Indonesia, minimal yang dekat dengan tempat kita berdomisili. Indonesia adalah negara yang berkelimpahan kekayaan alamnya sehingga kita harus manfaatkan ini untuk selalu aktif mempromosikan berbagai obyek wisata menarik dan tentunya ini bisa kita jadikan modal untuk meningkatkan pendapatan per kapita negara Indonesia. MARI MAJUKAN PARIWISATA INDONESIA :)