Lihat ke Halaman Asli

Distingsi Persepektif dalam Pemakaian Jilbab

Diperbarui: 13 Maret 2018   14:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jilbab merupakan salah satu ciri khas kaum muslimin dari zaman Nabi SAW sampai zaman yang sekarang ini. Paradigma tentang jilbab banyak menuai asumsi-asumsi yang berbeda. Ada yang berasumsi bahwa menggunakan jilbab itu adalah kewajiban bagi seorang muslim perempuan untuk memakainya yakni untuk menutup aurat. Adapula ada yang berpikir bahwa memakai jilbab itu hanyalah trend semata karena yang mereka lihat seperti artis-artis yang sudah terkenal kemudian artis itu berhijrah menjadi memakai jilbab dan serba islami banget. 

Meskipun demikian, banyak juga kontroversi mengenai jilbab dan bagaimana akibat dari memakai jilbab sendiri. Seperti yang sudah saya dengar sendiri dari teman-teman sewaktu di SMK, "buat apa pake jilbab kalo tingkah lakunya gak sesuai sama jilbabnya", "nggak pake jilbab nggak apa-apa, yang penting hatinya berjilbab (baik)"dan masih banyak lagi ungkapan-ungkapan yang seperti diatas yang tidak bisa disebutkan satu persatu. 

Padahal jika di resapi benar-benar makna berjilbab itu adalah suatu perbuatan atau usaha untuk menutup aurat, agar bisa lebih terjaga dari godaan (lelaki). Dan sejatinya perempuan muslim yang berjilbab namun perilakunya belum bisa menyamai esensi jilbabnya itu lebih baik dari perempuan muslim yang sudah tidak berjilbab lalu mengumbar-umbar auratnya itu.

Seperti yang di ungkapkan oleh Masnun Tahir dan Zusiana E. Triantini dalam jurnal (Qawwam Volume 8 Nomor 1, 2014), di masa Reformasi sekarang ini, pemakaian jilbab adalah pilihan mode atau trend yang nantinya bisa digunakan sewaktu-waktu. Seperti yang sudah dipaparkan di paragraf sebelumnya bahwa banyak juga sekarang tempat-tempat kerja ataupun institusi pendidikan yang memperbolehkan mengenakan jilbab. 

Seperti halnya publik figur seperti artis papan atas dan para pesohor lainnya sudah tidak ragu lagi mengenakan jilbab dan busana muslim. Memang sekarang ini banyak sekali orang yang gemar berjilbab terkhusus para perempuan yang dahulu ketika bekerja, mereka dituntut untuk tampil cantik, modis dan tidak berjilbab. Yang kemudian daya tarik perempuan dianggap berkurang ketika menggunakan jilbab. Sehingga dalam kacamata bisnis hal itu dianggap merusak pasar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline