Lihat ke Halaman Asli

Riana PatriciaAlida

Penulis adalah Mahasiswi Unsia

Sambut Positif "Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0"

Diperbarui: 27 Juli 2021   20:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Ketika mendengar  "Revolusi Industri 4.0" sepertinya kita langsung membayangkan "teknologi" dan hal-hal yang dikaitkan dengan masa depan. Apakah segala hal yang ditambah teknologi akan menguntungkan buat kita? Atau... ternyata tidak?

Revolusi industri 4.0 pada dasarnya ada untuk membantu cara hidup manusia dan proses kerja sehari-hari secara fundamental terutama di bidang industri atau pabrik besar yang ada di dunia saat sekarang ini. Selain itu dengan adanya kemajuan teknologi informasi, dapat mengintegrasikan dalam dunia kehidupan dengan digital yang dapat memberikan dampak disiplin ilmu yang berbasis modern (IA, robot, IoT, dsb) untuk melayani kebutuhan manusia seiring perkembangan zaman.

Munculnya revolusi industri 4.0 membuat wajah baru dalam fase kemajuan teknologi. Namun dengan adanya kemajuan teknologi, akan muncul tantangan yang dihadapi seperti masing kurangnya keterampilan yang memadai, masalah keamanan teknologi komunikasi, ketidakmampuan untuk perubahan oleh pemangku kepentingan, serta banyaknya masyarakat yang kehilangan pekerjaan karena berubah menjadi otomasi.

Atas latar belakang tersebut, maka Jepang membuat gagasan yang bernama society 5.0. pada 21 Januari 2019 (tepatnya dua tahun lalu), yang dibuat sebagai resolusi atas resolusi industri 4.0. Sebuah sikap yang menjelaskan bahwa jika kita terlalu mengedepankan teknologi, tanpa memikirkan sisi manusia, dampaknya bisa bahaya. Society 5.0 adalah konsep di mana masyarakat kita (orang Jepang itu) harus memanusiakan manusia dengan teknologi. Oleh sebab itu tujuan dari society 5.0. adalah untuk dapat meminimalkan dampak negatif teknologi robotik dan artifical intelligent agar tidak menguasai kehidupan manusia tanpa kontrol yang memadai, namun manusia-lah aktor yang menguasai dan mengendalikan tekonologi tersebut.

Dengan demikian mari kita sambut revolusi industri 4.0 dan society 5.0. dengan positif, dimana Indonesia bisa membuat kesempatan baru untuk berinovasi, berfokus pada pengembangan ekonomi digital, membangun industri manufaktur yang berdaya saing global, serta masyarakat Indonesia perlu dituntut untuk lebih cepat menghasilkan solusi, dengan terus menggali informasi, menciptakan inovasi baru dengan mengikuti pola perkembangan jaman namun tidak lupa akan norma agama dan berbangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline