Lihat ke Halaman Asli

Riana Rahayu

Guru dan Dosen

Tradisi di Bulan Suro "Baritan"

Diperbarui: 16 Juli 2024   20:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumen Pribadi


Nganjuk_   Baritan adalah salah satu bentuk tradisi selamatan yang biasanya diadakan di perempatan jalan dengan tujuan untuk memohon petunjuk dan keselamatan dari Tuhan serta sebagai wujud rasa syukur masyarakat yang dilaksanakan di bulan Suro. Bulan suro atau dalam kalender islam adalah tahun baru islam. Di Desa Puhkerep Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk,  tepatnya RT 004 RW 001 menggelar doa bersama yang diadakan di pertigaan jalan. Biasanya para warga menggelar "Doa Bersama" dengan membawa berkat berupa makanan atau minuman, bisa berupa buah, nasi tumpeng, jajanan pasar dan makanan lainnya. 

engan hal tersebut para warga mengharap berkah di tahun baru islam "Suro". Tradisi tersebut orang sekitar menyebut dengan "Baritan" dilaksanakan setiap tahun pada tanggal 10 bulan Suro. Di pimpin oleh para Ustad, RT (Pak Midi), Pak RW (Pak Marsito) setempat, Pak Pak Parkun, serta Pak Kamituwo (Rohmad Udin, S.Pd.i) sebagai pembuka dan penutup acara tersebut

Sumber: Dokumen Pribadi

Sumber: Dokumen Pribadi

Para warga sekitar antusias berdatangan setelah magrib atau sekitar pukul 6.30 WIB sampai dengan selesai. Tidak hanya para orang tua dan dewasa , anak kecil pun juga tak kalah saling berdatangan. Setelah doa dibacakan warga makan bersama dan berebut makanan untuk di bawa pulang. Dengan makanan yang di bawa pulang di harapkan mendapatkan berkah kesehatan dan keselamatan serta hal kebaikan lainnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline