Lihat ke Halaman Asli

INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)

Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

[Puisi Makna] Merdeka dari Ketidakbahagiaan

Diperbarui: 17 Agustus 2023   04:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merdeka! (Freepik.com - Premium, Karya: Vitalyslabs)

Aku terlalu banyak berandai-andai
Aku terlalu banyak membanding-bandingkan
Ini itu yang malah membuatku tak bahagia
Sebab aku kufur nikmat, ingkar yang Allah berikan
Padahal Allah telah mencukupkan segala butuh hamba

Apa yang kupikirkan, magnet nasibku
Inilah rahasia kebahagiaanku
Jika aku memfokuskan pikiranku kepada Yang Maha Esa
Aku mampu berdiri sendiri dengan kemampuan terhebatku
Jika aku memfokuskan pikiranku kepada Yang Maha Kaya
Kekayaan dunia itu datang menghampiriku selalu
Jika aku memfokuskan pikiranku kepada Yang Maha Penyayang
Maka aku menjadi penuh rasa sayang terhadap sesamaku

Lantas mengapa aku selalu memikirkan
Yang sebaiknya tak perlu kupikirkan
Penderitaan imajiner membayang
Sakit ngilu terasa pada bayangku
Dengan mengeluh tanda tak mampuku
Padahal Allah selalu bersamaku
Yang dekatnya terletak dua jari tenggorokan
Apa diriku sebenarnya telah melupakan-Nya?
Karena terbuai oleh pesona makhluk-Nya?

Allah lah yang telah memerdekakanku
Dari segala ketidakbahagiaan mendera
Selama senantiasa berharap rida pada-Nya
Selama senantiasa mengucapkan nama suci-Nya
Niscaya nasibku beruntung dan bahagia
Untuk selama-lamanya

Cimahi, 17 Agustus 2023.

Dirgahayu Republik Indonesia ke 78.

Aa Rian untuk Kompasiana dan Warganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline