Lihat ke Halaman Asli

INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)

Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Penafsiran Kita Perihal Sebuah Kalimat bisa Menjadi Masalah atau Nasihat Berharga

Diperbarui: 22 Juli 2023   11:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Komunikasi (Pixabay.com, Kreasi: RyanMcGuire)

Seringkali kita mendapati kalimat baik itu berupa teks tulisan maupun lisan, dan kita menjadikan hal demikian sebagai permasalahan.

Hal ini disebabkan kita menafsirkan sebuah kalimat demikian sebagai masalah yang mesti dibereskan, akhirnya damai lenyap dan terjadi perang kata-kata.

Misalkan contoh:

"Kamu sih tidak ngerti-ngerti, soal yang seperti ini saja susah untuk dikerjakan."

Kalimat ini ditujukan pada 2 orang berbeda.

Orang pertama menafsirkan dengan positif, bahwa maksud temannya adalah baik bahwa ini adalah nasihat berharga walau cara penyampaiannya demikian, yaitu agar orang pertama giat belajar lagi.

Sementara orang kedua menafsirkan dengan negatif, ia menafsirkan maksud temannya adalah buruk dan menganggapnya sebagai sebuah masalah yang perlu dibereskan/diluruskan, yaitu ia merendahkan kompetensi diri orang kedua.

Nah menurut penilaian sahabat, mana yang dampak setelahnya terjadi penerimaan, dan mana yang menjadi penolakan?

Jadi sumber permasalahan terletak pada diri kita dalam menafsirkan juga memaknai kalimat yang kita terima. Apakah kita memaknainya dan menafsirkannya sebagai nasihat berharga? atau sebuah permasalahan yang mesti dientaskan?

Jawaban ada dalam nurani masing-masing. Kita tentu lebih mengetahui dampak dari sebuah kalimat yang kita terima dari siapapun kedepannya berdasarkan referensi hidup yang kita miliki.

Cimahi, 22 Juli 2023.

Aa Rian untuk Kompasiana dan Warganya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline