Ad-Dajjal sang antagonis akhir zaman memiliki kemampuan manipulasi pikiran, oleh karenanya orang-orang beriman wajib menghindarinya dengan mengungsi ke gunung-gunung, atau untuk penduduk jazirah Arab ke Mekah dan Madinah.
Sejatinya, Al-Qur'an menetapkan bahwa penyihir adalah pendusta karena bekerja sama dengan setan dan iblis yang mengharapkan keputusasaan manusia juga merebut apa yang menjadi hak milik para korbannya bahkan jiwanya. Demikian pula Ad-Dajjal, maka Dajjal adalah raja dari semua penyihir. Sebagaimana bunyi Al-Qur'an:
Mekanisme Ad-Dajjal memanipulasi pikiran manusia adalah, dengan kekuatan pikirannya melalui kata-kata yang ia lontarkan, ia membuat korban manusia menjadi overthinking dengan ucapannya. Overthinking ini disebabkan setan dan iblis memenuhi alam pikiran korban manusia itu, hingga sampai ia mengakui bahwa Ad-Dajjal adalah Tuhan.
Karena semakin banyak kepercayaan manusia yang dimanipulasinya, bahwa Dajjal adalah Tuhan, membuat Dajjal semakin kuat dan berkuasa karena sugesti dan rasa percaya yang diberikan para penyembahnya.
Namun... ada seorang pemuda dari Jazirah Arab dengan berani menyugesti bahwa Ad-Dajjal bukanlah Tuhan, melainkan ia adalah Dajjal (Pendusta) sebagaimana dikutip kisah ini dalam pembahasan artikel islampos.com dengan judul "Dajjal dan Seorang Pemuda Teguh Iman".
Akibatnya Dajjal murka, dan membunuh pemuda tersebut dengan menggergajinya, lalu menghidupkan pemuda tersebut, lalu kembali lah bertanya. "Apa engkau kini mengakui bahwa aku adalah Tuhan karena membangkitkan dirimu dari kematian?", Jawab sang pemuda "Tidak, aku makin yakin bahwa kau adalah Dajjal (Pendusta)!".
Si Dajjal pun tersugesti dan mulai kehilangan kekuatannya akibat ucapan sang pemuda yang Allah lindungi. Hingga pada akhirnya para penyembah Dajjal yang setia pada dirinya mulai meragukan si Dajjal tersebut adalah Tuhan.
Disaat itulah Isa Ibnu Maryam, bertugas untuk menyelamatkan Al-Mahdi dan pasukannya dari kepungan Dajjal dan para penyembahnya. Dan peristiwa kematian Dajjal ditangan Isa benar-benar terjadi, sementara para penyembah Dajjal mati seluruhnya karena menghirup nafas Isa as, sejauh mata Isa memandang.
Lebih baik kita menghindari kehadiran Ad-Dajjal karena ia benar-benar memiliki pasukan Setan dan Iblis yang begitu tak terhitung untuk memanipulasi pikiran kita. Hal ini tentu menandai Setan dan Iblis sedang berupaya mencari penyembahnya sebanyak-banyaknya agar menjadi kawan untuk disiksa di Neraka kelak, menimbang hari kiamat sudah sangatlah dekat.