Lihat ke Halaman Asli

INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)

Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Skenario Penyelamatan Massif Umat Manusia dari Tuhan Yang Maha Esa

Diperbarui: 14 April 2023   13:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tuhan Yang Maha Esa (muslim.or.id)

Tulisan ini cukup panjang. Maka kami membagi beberapa subbab agar lebih lengkap dan mendalam untuk disimak sahabat Kompasianer dan Pembaca.

Tuhan Alam Rohani dan Tuhan Alam Akhirat (Alam Jasmani dan Rohani)

Kepribadian Tertinggi Sri Krsna, adalah Raja Tertinggi dari para Dewa/Malaikat yang sangat populer di alam Rohani. Alam Rohani dapat juga disebut Vaikuntha-Loka yang artinya Alam Tanpa Rasa Cemas, karena Kemahakuasaan Sri Krsna melindungi dan memberikan rasa aman yang kekal pada para penyembahnya dalam wujud badan rohani yang kekal.

Sementara Allah Swt adalah Raja Manusia tertinggi, atau disebut juga Tuhan Yang Maha Esa, definisi Tuhan yang saya ambil dari keimanan Kristen adalah Allah adalah Tuhan, Tuhan berarti Raja segala Raja, Tuan segala Tuan. Allah Swt menguasai Hari Penghakiman, Hari Pembalasan dan Kehidupan Alam Akhirat yang kekal (Alam Akhirat adalah Alam Jasmani dan Rohani yang bersifat kekal abadi).

Tuhan Tidak Dapat Dimengerti Oleh Orang-Orang yang Tidak Mengenal Tuhan, Karena Menganggap Dirinya Tuhan.

Roh-roh yang iri hati kepada Sri Krsna sejak di alam Rohani, karena disebabkan Sri Krsna hanyalah satu-satunya Penikmat Tertinggi (Supreme Enjoyer). Akibatnya roh yang iri tersebut jatuh ke Alam Material (Alam Benda) yaitu salah satunya planet bumi yang kita huni, suatu keniscayaan, roh yang jatuh ke alam material ingin menjadi penikmat seperti Sri Krsna. Namun sebelum turun dilahirkan di muka bumi... manusia menyepakati kesepakatan sebelum dilahirkan di muka bumi kepada Allah Swt, "Apakah engkau berjanji untuk menyembahku di muka bumi sampai engkau wafat nanti?" Dan Roh yang jatuh itu menjawab "Ya aku berjanji." Namun kebanyakan roh yang jatuh itu mengingkari dan terus digiling dalam punarbhava (siklus kelahiran dan kematian) kadang naik kesadaran badannya menjadi manusia, bahkan terdegradasi menjadi kesadaran badan yang rendah terlahir menjadi makhluk dibawah kesadaran badan manusia.

Hingga akhirnya di Zaman Dwaparayuga (Zaman Perunggu) Sri Krsna turun ke muka bumi, untuk menyelamatkan orang-orang saleh dari kejahatan orang-orang bertabiat setan dan iblis. Sri Krsna hadir dimuka bumi bukan melalui proses kelahiran biasa, melainkan melalui proses transimisi pikiran Ayah dan Ibunya saat di alam dunia.

Sri Krsna diakui secara tegas sebagai Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa oleh Kakek Bhisma dan Raja Prabhu Yudistira, begitupula oleh Arjuna yang diakui pula oleh Sri Krsna bahwa Arjuna adalah sahabat tercintanya.

Sampai tiba waktunya Sri Krsna meninggalkan alam dunia, karena tugasnya untuk menyelamatkan orang Saleh dari kejahatan para Asura/Iblis, serta kejahatan Duryodhana dan Sengkuni melalui perang Bharatayudha dan menurunkan Bhagavad Gita kepada Arjuna dan para penyembahnya sudah selesai di zamannya.

Namun orang-orang jahat yang tidak mengenal Tuhan, mengejek kematian Sri Krsna yang kakinya terpanah oleh pemburu bernama Jara. Sebenarnya kejadian ini mengungkapkan bahwa orang-orang yang tidak mengenal Tuhan memiliki kumpulan persepsi jahat saat kelahiran-kelahiran sebelumnya. Karena saat kelahiran sebelumnya saat itu ia ingin menjadi penguasa alam material layaknya Tuhan. Demikian... Hanya melalui sifat kebaikan yang murnilah (dilakukan dengan rasa tulus) kita dapat mengenal Tuhan.

Turunnya Tuhan ke alam dunia tidak dapat dikenali oleh orang-orang yang iri hati saat masih di alam rohani. Karena mereka sendiri ingin menjadi penikmat tertinggi layaknya Tuhan. Jika memang roh ingin menjadi penikmat seperti Sri Krsna. Maka petunjuk yang mesti kita ketahui adalah menjadi penyembah Allah semata.

Skenario Kisah Penyelamatan Allah melalui Isa Kedatangan Kedua di Akhir Zaman

Allah menjadikan Isa sebagai personalitas yang mewakilinya untuk menyelamatkan orang-orang saleh yang diliputi sifat kebaikan yang konsisten semasa hidup di putaran kelahiran saat ini (akhir zaman).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline