Lihat ke Halaman Asli

INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)

Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Kesadaran Manusia yang Diikat 3 Sifat Alam

Diperbarui: 11 April 2023   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Dunia (newatlas.com - SergeyNivens/Depositphotos)

"Dunia mengalami sortir panjang untuk perdamaian kekal melalui kemelut krisis yang kini terasa dampaknya."

Sebagaimana kita ketahui sebelumnya di tulisan kami berikut:

Bahwa ada 3 Sifat alam yang membentuk karakter makhluk di alam semesta ini (referensi Bhagavad Gita: Bab 14, Tiga Sifat Alam Material), yakni:

  • Sattvam/Kebaikan
  • Rajas/Nafsu
  • Tamas/Kegelapan

Fokus manusia pada akhir zaman ini hampir kesadaran 75% dari populasi manusia diikat oleh sifat Rajas dan Tamas, sisanya adalah Sattvam.

Yang mencirikan manusia diikat oleh sifat alam Rajas adalah haus akan kekuasaan dan kekuatan (ditandai gemar mengejar kedudukan, dan jika sudah memperolehnya ingin memperluas/ekspansi wilayah kekuasaan), haus akan prestis/gengsi, dan haus akan kenikmatan duniawi.

Yang mencirikan manusia diikat oleh sifat alam Tamas adalah fokus pikiran kepada benda (ditandai mengumpulkan harta benda dan kekayaan materi sebanyak-banyaknya sekalipun dengan cara yang bertentangan dengan hukum dan agama), berkarakter eksploitatif, senang menipu demi kekayaan, dan bertabiat pemeras juga penjajah.

Yang mencirikan manusia diikat oleh sifat alam Sattvam adalah berkarakter saleh, taat hukum dan beragama (melaksanakan perintah dan menjauhi larangannya), senang menderma, bersemangat dalam pelayanan dan yang paling utama adalah berketuhanan Yang Maha Esa.

Dunia sendiri pada saat invasi Rusia ke Ukraina, telah membagi 2 kekuatan besar, yakni kekuatan perang Rajas dan kekuatan perang Tamas, yang dikenal 2 Blok yang saling bertentangan saat ini. Maka jika Negeri Indonesia teguh tidak termasuk 2 Blok tersebut, sebuah keniscayaan termasuk dalam golongan kesadaran manusia yang diikat oleh sifat Sattvam.

Namun sebelum Indonesia secara paripurna diikat oleh kesadaran Sattvam/Kebaikan, maka terjadi proses penyortiran manusia terlebih dahulu yang mengeliminasi sejumlah golongan masyarakat yang diikat oleh sifat alam Rajas dan Tamas. Bisa terjadi ditandai dengan terjadinya guncangan Alam, sehingga menyisakan masyarakat dengan kesadaran Sattvam seluruhnya.

Apabila Indonesia bangkit dan menunjukkan kekuatan Sattvam/Kebaikan yang nyata dimuka bumi, dengan ditandai Pemimpin Bangsa Indonesia berkekuatan Energi Sattvam yang murni nan dahsyat. Maka misi perdamaian yang dimulai dari bumi Nusantara niscaya segera dimulai. Oleh karenanya... mari kita semua berlomba-lomba dalam kebaikan, rajin menuntut ilmu yang bermanfaat, dan diliputi sifat saleh menjadi penyembah Tuhan Yang Maha Esa yang taat dengan penuh ketulusan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline