Lihat ke Halaman Asli

INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)

Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Fenomena Akhir Zaman: Keadilan Sejati Hanya untuk Harta Benda dan Uang Bukan untuk Kemanusiaan dan Alam

Diperbarui: 19 Maret 2023   06:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Emas lebih berharga daripada Alam dan Kemanusiaan (islampos.com dari wallpapers.com)

Pelbagai fenomena unik di akhir zaman. Apakah sahabat setuju jika keadilan sejati hanya untuk benda dan uang, bukan untuk kemanusiaan dan alam?

Apa contohnya?

Ketika saat bencana banjir terjadi... ada segolongan masyarakat rela mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan kendaraan bermotor tercintanya.

Ketika aksi kriminalitas terjadi, membunuh ayah sendiri, demi harta benda sepeninggalnya.

Ketika perebutan warisan terjadi, pertengkaran antara kakak beradik hingga berujung penggunaan sihir hitam untuk menyakiti saudaranya sendiri.

Ketika demi konten terjadi, aksi konyol pura-pura membunuh diri sendiri, demi viral untuk tujuan semakin banyak cuan yang diperoleh, walau pada akhirnya karena terpeleset hingga nyawa benar-benar menjadi taruhan.

Ketika korupsi merampas uang hak rakyat terjadi, jutaan rakyat menderita haknya dirampas karena kelakuan segelintir oknum yang haus prestise dan kemewahan.

Ketika perindustrian meraja, walau kehadirannya membuat alam rusak karenanya.

Ketika sebongkah emas murni lebih berharga, daripada kasih sayang orang-orang terdekat.

Dan sebagainya... dan sebagainya...

Ketika benda dan uang lebih dicintai dan diposisikan tertinggi daripada kemanusiaan dan alam, benarkah fenomena tersebut sudah umum terjadi?

Sebagai mana Al-Hadits akhir zaman tentang perebutan simpanan emas yang diriwayatkan Imam Muslim:

Hadits Riwayat Imam Muslim (dokpri)

Jika orang saling membunuh karena demi harta benda dan uang. Dan hanya menyisakan seorang pemenang yang menguasai itu semua, hingga tak tersisa satupun manusia selain sang pemenang di muka bumi. Apakah yang terjadi kelak?

Selamat! Untuk dikoyak-koyak oleh sepi! Seperti yang penyair Chairil Anwar gurat dalam syairnya.

Adakah solusi untuk mengatasi pelbagai fenomena mengerikan ini?

Kembalikanlah semua kepada Allah yang Maha Kuasa. Sadarilah kehadiran-Nya, segera dirikan salat dan kembali mengingat-Nya, berdoalah dengan tulus, "Ya Allah sibukkan lah aku dalam sifat-sifat kebaikan kepada sesamaku dan alam yang menaungiku." Lalu kemudian nyatakan dalam tindakan, dengan menjadi orang yang baik memperjuangkan nilai-nilai kebaikan, dengan konsisten walau itu sebatas perbuatan kecil, seperti sedekah ilmu yang dimiliki disaat tidak memiliki harta melimpah, dan pun berupaya untuk tidak membuang sampah sembarangan walau itu hanya bungkus permen semata.

Dengan meliputi dunia melalui konsistensi berkebaikan sepanjang hidup, niscaya Allah merubah nasib menjadi baik pula atas suatu kaum tersebut sebagaimana bunyi Ayat Al-Qur'an dalam surah Ar Radu' ayat 11.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline