Hai sahabat pembaca!
Manusia pada zaman ini diciptakan dengan potensi paling sempurna dari seluruh makhluk, benarkah demikian?
Berdasarkan Bhagavad Gita, Bab 14: Tiga Sifat Alam Material, menjelaskan secara rinci akan pengetahuan ini. Namun ada kualifikasi yang ditempuh agar sahabat dapat memahami tulisan ini seperti yang dijelaskan sloka Bhagavad Gita berikut:
Oke jika sahabat berkualifikasi dengan dipenuhi sifat kebaikan sepanjang hidup, mari kita lanjutkeun membaca tulisan ini ya! Hehe.
Makhluk Berdasarkan Sifat Alam
3 Sifat Alam yang membentuk badan makhluk humanoid, diantaranya:
1. Sattvam (Kebaikan) membentuk badan Malaikat atau Dewa dan Resi Agung, yang menjadi tangan-tangan Tuhan untuk memelihara alam semesta.
2. Rajas (Nafsu) membentuk badan Jin, ada dua jenis Jin berdasarkan gradiasinya. Jika pada gradiasi positif, maka bukan nafsu yang dominan melainkan keinginan luhur yang mendominasi, biasanya jenis Jin ini menjadi pendamping Manusia dengan sifat kebaikan dan kesalehan yang mantap, sering disebut khodam. Namun jika dalam gradiasi negatif, maka Jin jenis ini adalah Iblis yang kejam, jahat, sadis, penyiksa dan brutal, sering merasuki manusia dan membuatnya dipenuhi sifat angkara murka.
3. Tamas (Abai/kegelapan) membentuk badan hantu gentayangan atau lebih dikenal setan yang buruk rupanya, selalu menggoda manusia agar hidup dalam kesesatan, semakin terikat dengan pelbagai permasalahan hidup yang melekat pada materi, dan berujung pada keputusasaan.
4. Manusia zaman sekarang (menuju Premayuga atau zaman cinta) dengan potensi Kebaikan, Keinginan Luhur (untuk menyelamatkan, melindungi, membahagiakan dan mensejahterakan), dan akal yang mencerahkan.
Apakah kita dapat mengkritisi pembagian sifat makhluk dan potensinya seperti diatas? Benarkah Malaikat, Iblis, Hantu, dan Manusia bersifat demikian? Adakah referensi pendukung juga pengalaman spiritual atau mistik manusia yang mampu menerangkan hal demikian? Dengan demikian, hanya orang-orang tertentu yang memperdalam referensi religius serta mengalami pelbagai peristiwa mistis atau spiritual yang dapat mengetahui realitas dari pandangan ini.
Pembagian Zaman Berdasar Sifat Alam
Berdasarkan sifat alam, wajah dunia menjadi berubah berikut pengaruh sifat alam terhadap dunia:
Saat Zaman Emas, manusia hidup dalam sifat kebaikan yang paripurna, artinya tidak ada jenis kerajaan yang mengatur kehidupan.
Saat Zaman Perak, sifat nafsu muncul, maka bermunculanlah manusia yang haus akan kekuasaan sehingga terbentuk pelbagai kerajaan di muka bumi. Sifat nafsu dalam gradiasi positif, melahirkan manusia dengan keinginan luhur untuk membentuk kerajaan yang menyelamatkan, melindungi, membahagiakan dan mensejahterakan kehidupan seluruh makhluk.
Saat Zaman Perunggu, sifat abai muncul, maka bermunculanlah penguasa yang berhasrat materialistik, tipu menipu mulai terjadi, namun adakala sifat kritis dari penguasa muncul, begitu pula pada rakyat yang ia pimpin.