Lihat ke Halaman Asli

INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)

Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Para Pilihan Semesta

Diperbarui: 1 Maret 2023   17:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semesta (freepik.com)

Hai sahabat pembaca!

Tahukah kamu? Segala sesuatu yang menghendaki perubahan zaman, adalah sang semesta itu sendiri! Dan Sang Semesta memilih orang-orang yang ia jadikan alat untuk mewujudkan perubahan zaman di muka bumi.

Wah gimana tuh mekanismenya?

Berdasarkan sifat alam dalam referensi Veda, dunia dibentuk berdasar tiga sifat alam yakni:

  • Sattvam, Kebaikan, yang mengantarkan manusia pada kehidupan penuh berkah dan pemeliharaan.
  • Rajas, Nafsu, yang mengantarkan manusia pada kehidupan hedonis. Memiliki potensi untuk mencipta dan berkreasi.
  • Tamas, Abai/Kegelapan, yang mengantar pada kehidupan materialistik, yang berpotensi kepada arah kehancuran kehidupan.

Perputaran zaman terbagi menjadi 5 mode zaman, yakni:

Zaman Emas. Rasio kebaikan mendominasi 100% di awal zaman. Semakin maju waktu ke depan, merosot menuju kebaikan 75% dan Nafsu 25% saat zaman hendak berakhir.

Zaman Perak. Rasio kebaikan 75% dan Nafsu 25% di awal zaman. Semakin maju waktu ke depan, merosot menuju kebaikan 50% dan Nafsu 50% saat zaman hendak berakhir. Pada perputaran saat ini, ditandai Epic Ramayana.

Zaman Perunggu. Rasio kebaikan 50% dan Nafsu 50% di awal zaman. Semakin maju waktu ke depan, merosot menuju kebaikan 25%, Nafsu 50%, dan Abai/Kegelapan 25% saat zaman hendak berakhir. Pada perputaran saat ini, ditandai Epic Mahabharata.

Zaman Besi. Kebaikan 25%, Nafsu 50%, dan Abai/Kegelapan 25%, lalu terdapat suatu zaman yang unik saat 5000 tahun lebih berikutnya, yakni Zaman Cinta dengan Rasio seimbang secara sempurna dan sifat alam nafsu berubah menjadi keinginan luhur serta abai berubah menjadi pencerahan. Setelah Zaman Cinta berakhir, maka kembali ke Zaman Besi, hingga merosot kepada Kebaikan 1%, Nafsu 25%, Abai/Kegelapan 74%. Lalu kembali ke Zaman Emas jika ada inisiator perubahan tersebut, dan siklus perubahan zaman ini terus terjadi.

Karena sekarang kita hidup di Zaman Besi, yakni dominasi pemikiran materialistiknya begitu melekat, karenanya fokus pikiran manusia menjadi kepada benda, hidup bersandar pada benda, dan timbul pertanyaan bagaimana agar benda bisa hidup dan membantu kehidupan manusia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline