Lihat ke Halaman Asli

INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)

Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Penjelasan Sederhana Perihal Ikhlas dan Sabar

Diperbarui: 15 Februari 2023   13:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ikhlas dan Sabar (Freepik.com)

Hai sahabat pembaca!

Ikhlas dan sabar sejatinya berbeda. Mari kita mengambil pelajaran berharga dari 2 kata mulia ini.

Ikhlas berarti menerima lapang dada walaupun tersakiti, karena masih menaruh rasa percaya kepada seorang yang amat dicintainya karena keimanannya, maka sumber dari ikhlas adalah rasa cinta dan sayang mendalam.

Sabar berarti tidak menerima, namun bertahan walaupun tersakiti, oleh perilaku dan perkataan orang-orang yang lain di wajah lain di hati, maka kata kuncinya adalah memberikan perlawanan menunggu saat tepat untuk membalas perbuatan mereka.

Allah berserta orang-orang sabar, ini adalah bunyi petikan Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 153. 

Sementara adapun kewajiban bagi orang beriman agar ikhlas dalam beribadah, seperti dalam bunyi petikan Al-Qur'an Surah Al-A'raf ayat 29. 

Filosofi sederhananya:

Orang sabar diibaratkan sedang berada di markas musuh yang memerangi orang orang sabar tersebut secara bathin tapi tidak secara lahir (dengan maksud menipu). Orang sabar diuji dengan hidangan makanan yang nampak menawan dimata, aromanya enak, namun sudah diracun. Allah sungguh Maha Melihat perbuatan orang-orang menipu tersebut.

Orang ikhlas diibaratkan sedang berada di rumah seorang kekasih yang tidak sengaja memasak makanan yang tidak lezat disantap. Namun untuk menjaga perasaan kekasihnya, orang ikhlas menyantap makanan itu sepenuh hati, dan setelah menyantapnya sampai habis. Walau dirasa tidak nyaman, namun ia tahu rasa cinta mendalam sang kekasih. Biarlah sang kekasih menyadari bahwa makanan yang disajikan itu tidak lezat, setelah beliau mencicipi masakannya sendiri, dan menilai keikhlasan orang ikhlas tersebut.

Maka kata kuncinya, Kita diwajibkan ikhlas untuk kebaikan dengan sesama kita yang beriman untuk selama-lamanya. Sementara kita diwajibkan bersabar untuk menghadapi kekejian orang yang lain di wajah, lain di hati sampai tiba hari kebinasaan mereka yang dijanjikan Allah Swt.

Tertanda.
Aa Rian (Indrian Safka Fauzi)
Cimahi, 15 Februari 2023.

Aa Rian untuk Kompasiana dan Warganya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline