Lihat ke Halaman Asli

INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)

Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Kesetiaan Sang Gadis Jelita

Diperbarui: 12 Februari 2023   06:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kreasi Rian - Lukisan Sang Jomlo

"Maafkan Aku Sona... bukannya aku tak ingin segera melamarmu... tapi kondisi negara ini sedang tidak baik-baik saja... Moralitasku menyatakan... Aku tidak bisa bersenang-senang saat rakyat kesusahan, karena tirakat ini menjadi bagian dari kesungguhanku... Sungguh aku... mencintaimu." Ucap Rehan kepada Sona yang menatapnya dengan rasa bersalah.

Sona adalah seorang gadis salihah yang telah setia mendampingi Pemimpin Negeri Pancawarna tersebut. Namun karena kondisi dan situasi Negeri yang demikian, seakan membuat Sona digantung kisah asmaranya oleh Rehan.

"Tidak apa-apa Aa Rehan... Aku kan setia menunggu, dan tetap mendampingimu memimpin negeri ini, dengan etika yang seperti biasa." Sona tersenyum penuh harap menatap Rehan.

"Sona... Terima kasih..." Rehan tertunduk meneteskan air mata mendengar jawaban tulus Sona.

Rakyat yang menatap keduanya di layar kaca televisi. Ikut berjuang mewujudkan cita-cita luhur sang Pemimpin Negeri. Semoga semuanya bahagia, setelah melewati masa krisis yang panjang. Sambil berharap pula, semoga Rehan dan Sona... segera di pelaminan dengan penuh suka cita.

Sebuah fantasi penulis belaka. ⁣Jika ada kesamaan nama tokoh dalam cerita, demikian kebetulan semata dan (tidak) ada unsur kesengajaan ditulis.

Tertanda.
Aa Rian (Indrian Safka Fauzi)
Cimahi, 12 Februari 2023.

Aa Rian untuk Kompasiana dan Warganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline