Lihat ke Halaman Asli

INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)

Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Piramida Kapitalisme Vs Humanisme Melingkar di Tengahnya Allah

Diperbarui: 11 Januari 2023   15:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: 1. www.researchgate.net (piramida); 2. freeiconspng.com (lafadz Allah); 3. belajarcoreldraw.co (Lingkaran Manusia)

Hai sahabat pembaca!

Tak disadari Piramida Kekuasaan Kapitalisme telah menggerakan kekuasaan manusia yang berkasta-kasta, siapa yang paling banyak uangnya maka ia berkuasa. Karena uang bisa membeli kehormatan dan kedudukan pada zaman akhir saat ini.

Namun...

Masih ada secercah harapan untuk menyambut era baru... Asalkan calon pemimpin bangsa ini bukan budak kapitalisme dan teknologi bendawi/material. Melainkan beliau memberikan suatu kebijakan kekuasaan dimana Manusia saling menggenggam tangan membentuk lingkaran yang mengelilingi Allah yang menjadi pusat perhatian kita dalam berperadaban.

Pertanyaannya...

Adakah calon pemimpin dengan pemikiran humanis demikian?

Jika ada... maka kita hidup dalam satu kasta... yakni kasta kemanusiaan yang adil dan beradab, tidak ada lagi diskriminasi antara kita melainkan derajat keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah S.W.T. dan orang yang merugi pada era ini ialah yang mendzalimi sesama bahkan dirinya sendiri.

Menarik bukan?

Lantas apa yang menghubungkan peradaban manusia hingga dapat membentuk sistem kemanusiaan yang melingkar dan ditengah-tengahnya hanyalah Allah S.W.T Tuhan yang menguasai Langit dan Bumi?

Yakni pepatah leluhur Sunda.

Silih Asuh - Silih Asih -Silih Asah - Silih Seseungitan.

Humanis Persaudaraan (timesofindia.indiatimes.com)

Kita semua adalah keluarga dan saudara setanah air yang sama-sama berketuhanan, tidak ada yang membedakan kita secara fisik dan ruhani. Dengan sikap luhur saling menguatkan, saling mendukung, saling mengasihi, juga saling menyayangi dan saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran seperti yang difirmankan Allah dalam Surah Al Ashr. Pusat perhatian kita adalah Sang Pemimpin yang menjadi Wakil Allah yang dicintai rakyatnya karena selalu ingat dan beribadah kepada Allah, dan selalu siap melayani rakyatnya.

Jika diantara kita masih mencari-cari dan memata-matai keburukan dan kesalahan sesama kita, lalu mengumbar aib sesama, jangan harap dapat menyambut era ini, melainkan tergolong dalam golongan yang tersingkir dari peradaban humanis yang dimulai dari Bumi Nusantara.

Siapkah kita meruntuhkan Piramida Kapitalisme dengan Gerakan Kemanusiaan, Persaudaraan, dan Persahabatan tersebut?

Jawaban ada dalam nurani masing-masing.

Salam Mantap!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline